Nakita.id - Olahraga lari kerap jadi pilihan tepat menyehatkan tubuh.
Tak haya menyehatkan dan membuat tubuh bugar, olahraga lari juga dinilai mampu membakar kalori tuvuh lebih baik.
Akan tetapi siapa sangka, olahraga lari justru berisiko di kemudian hari.
Mengapa demikian?
Banyak lansia atau orang usia lanjut yang mengalami keluhan nyeri lutut dan sendi.
Salah satu penyebabnya karena kebiasaan olahraga yang dilakukan saat masih muda.
Meski harus berolahraga dan beraktivitas untuk menunjang kesehatan, akan tetapi pilih olahraga yang aman akan jauh lebih baik untuk menjaga kesehatan jangka panjang.
Olahraga lari memicu gangguan lutut dan sendi di usia senja.
Bahkan tak sedikit orang berusia lanjut menjalani operasi pergantian lutut ketika nyeri tidak tertahankan bahkan sendi lutut kehilangan fungsinya yang optimal.
Bahaya olahraga lari ini disampaikan oleh Chairman ALTY Orthopaedic Hospital Kuala Lumpur, Assoc. Prof. (C) Dr G Ruslan Nazaruddin Simanjuntak kepada Kompas.com pada Rabu (6/7/2022).
Menurutnya, saat masih muda seseorang harus mencegah keluhan sakit lutut tersebut.
"Dicegahnya (keluhan sakit lutut) saat muda," kata Ruslan.
"Caranya exercise atau berolahraga," sambungnya.
Pada dasarnya, Ruslan mengatakan bahwa olahraga dapat mencegah sakit lutut saat lansia.
Ia menekankan pentingnya berolahraga untuk menjaga kesehatan lutut agar bisa tetap berfungsi optimal meski di usia senja.
"Yang penting kuatkan otot-otot.
"Bila sudah kuat, (otot) bisa menahan (tulang)," ujar dokter kelahiran Indonesia itu.
"Wanita pada usia 45 ke atas tulangnya sudah mulai menurun, jadi jika tidak terbiasa berolahraga penurunannya lebih cepat," tambahnya.
Akan tetapi, hindari olahraga lari.
"Saya tidak menyarankan berlari," kata dokter ahli bedah untuk sendi lutut dan pinggul tersebut.
Menurutnya, olahraga lari kadang-kadang dapat memberi pengaruh pada sendi lutut.
Melansir dari NHS, sakit lutut memang banyak dialami oleh orang yang kerap melakukan olahraga lari.
Salah satu keluhan yang sering muncul adalah tempurung lutut membengkak.
Menurut WebMD, kondisi yang dikenal dengan istilah medis patellofemoral pain syndrome ini terjadi karena lutut terlalu banyak digunakan.
Apalagi ketika berlari lutut tertekut berulang kali atau melakukan olahraga dengan tekanan berat.
Hal inilah yang kemudian dapat mengiritasi jaringan dan sekitar tempurung lutut.
Jenis olahraga lain yang juga memberi tekanan berat pada lutut adalah futsal.
Baca Juga: Cara Membuat Perut Rata dengan Mudah Tanpa Olahraga, Kuncinya dengan Buah Pisang
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR