Seperti misalnya saat baru pertama kali mengalami menstruasi untuk anak perempuan, atau mimpi basah untuk anak laki-laki jangan khawatir.
Cukup berikan arahan semisalnya dengan anak perempuan, beritahu mereka ketika menstruasi mereka perlu memakai pembalut.
Sementara itu, anak laki-laki apabila mengalami mimpi basah cukup suruh mereka lepaskan sprei dari kasur tempat tidur dan masukkan ke keranjang cucian.
Hindari untuk memberikan ejekan pada saat anak mengalami perubahan pada fisiknya.
Hal ini hanya akan membuat mereka kehilangan kepercayaan diri dan tidak ingin kembali bercerita pada orangtua.
Pembahasan soal reproduksi pada manusia memang bisa didapatkan anak dari sekolah.
Namun orangtua harus bisa menjadi sumber utama membekali anak soal pendidikan seksual.
Tak ada salahnya untuk mengajari anak perempuan akan perubahan yang akan dialami anak laki-laki.
Begitupun sebaliknya anak laki-laki perlu tahu akan perubahan yang dialami anak perempuan.
Hal ini penting agar anak bisa mendapatkan informasi yang jelas.
Saat ingin berdiskusi dengan anak, pastikan momen yang Moms ambil tepat.
Karena terkadang anak remaja sudah memiliki privasi dan waktu untuk mereka sendiri.
Anak juga mungkin tidak selalu ingin membagikan semua hal yang mereka alami kepada orangtua.
Mengasuh anak memasuki usia remaja dalam menghadapi masa pubertas memang tak melulu mudah, tetapi cara-cara di atas bisa dipahami dan dilakukan oleh orangtua.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR