Nakita.id - Ada banyak hal yang perlu diperhatikan dalam mengasuh anak memasuki usia remaja.
Bukan hanya perubahan fisik dan emosional saja yang harus diperhatikan dalam mengasuh anak memasuki usia remaja.
Dalam mengasuh anak memasuki usia remaja orangtua harus bisa memperhatikan pola tidur anak.
Pasalnya ketika memasuki usia remaja jam tidur anak kerap mengalami perubahan.
Ada beberapa anak remaja yang justru memanfaatkan waktu di malam hari untuk lebih produktif.
Sedangkan pada pagi hingga siang hari mereka habiskan waktunya untuk beristirahat tidur.
Dengan begitu pola tidur anak remaja bisa dinilai berantakan.
Pola tidur yang tidak sesuai ini tentu akan membahayakan kondisi kesehatannya.
Lantas, bagaimana mengasuh anak memasuki usia remaja agar pola tidurnya sesuai?
Dalam wawancara eksklusif bersama Nakita, pada Rabu (20/7/2022) dr. Abdullah Reza, Sp. A, Dokter Spesialis ANAK RSIA Bunda Jakarta mengatakan setiap anak membutuhkan waktu tidur yang berbeda-beda.
Begitu pun bagi waktu tidur yang dibutuhkan untuk anak remaja.
Umumnya anak remaja membutuhkan waktu tidur yang lebih lama dibandingkan dengan anak-anak atau orang dewasa lainnya.
"Pola tidur pada anak remaja itu memang lebih panjang ketimbang orang dewasa atau anak balita," ungkap dr. Abdullah.
Anak remaja memerlukan waktu tidur yang cukup sekitar 8-10 jam per hari.
Dalam artian, anak remaja tidak boleh kurang dari tujuh jam tidur.
Tidak boleh juga lebih dari sebelas jam dalam satu hari.
"Tidur untuk anak remaja berkisar 8 sampai 10 jam setiap hari per 24 jam," sambungnya.
Anak remaja membutuhkan waktu tidur yang lebih lama lantaran untuk mencukup kebutuhan energinya.
Sehingga ketika melakukan aktivitasnya mereka memiliki banyak energi untuk bergerak aktif.
Tetapi waktu tidur lama ini berlaku ketika mereka beristirahat di malam hari.
Tetapi sayangnya, beberapa anak remaja memiliki jadwal tidur yang tidak teratur.
Mereka merasa kesulitan untuk bisa tertidur pada jam tidur yang normal.
Apalagi jika memasuki akhir pekan, anak remaja memilih untuk begadang dan tidur sampai siang sebagai balas dendam untuk menikmati waktu istirahatnya.
Padahal dengan tidur yang cukup dan benar ini bisa memengaruhi kondisi kesehatannya.
Tidur yang baik akan membantu organ tubuh berperan optimal, apalagi di masa pertumbuhannya yang mana bagian otak sangat sensitif jika anak remaja kurang tidur.
"Tapi yang perlu dilihat waktu tidur paling lama adalah pada saat malam hari, itu penting untuk merangsang otak pertumbuhan dan juga merangsang oksigen dalam tubuh," terang dr. Abdullah.
Apabila remaja memiliki pola tidur yang pendek ini akan memengaruhi masalah intelektual, sosial, emosional dan cara mereka berperilaku.
dr. Abdullah menyarankan, agar anak remaja memiliki pola tidur yang normal pastikan dua jam sebelum tidur mereka sudah berhenti melakukan aktivitas yang dapat mengganggu waktu tidur.
Seperti contohnya: berikan himbauan agar anak untuk tidak bermain gadget atau menyalakan TV di waktu memasuki jam tidur.
Lakukan aktivitas ringan yang membantu anak remaja bisa tidur tepat waktu.
"Perlu diingat, pola tidur harus disiapkan jadi dua jam sebelum waktu tidur harus sudah mulai distop aktivitas gadget, tv dan sudah mulai melakukan aktivitas ringan untuk tidur," ungkap dr. Abdullah.
Ia pun menyarankan agar orangtua mewaspadai jika anak sering mendengkur.
Moms dan Dads harus memastikan apa penyebab di balik kebiasaan mendengkur pada anak.
Karena dikhawatirkan mendengkur ini bisa menjadi pertanda adanya masalah di kesehatan anak remaja.
"Mohon diperhatikan ngoroknya, ngorok pada anak bisa memengaruhi kondisi tidur dan juga berpengaruh pada kondisi di pagi harinya, jadi intinya tidur harus disiapkan, tidur harus cukup dan harus diperhatikan kondisi pernapasan ketika tidur atau ngorok," pungkas dr. Abdullah
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR