“Ditambah dengan asupan gizi. Pastinya, untuk bayi dapat nutrisi yang paling baik dari ASI,” lanjut dr. Ibrahim.
Ketiga, minimnya gerak anak selama masih bayi juga amat membantu proses kesembuhan bekas luka sunat.
"Didukung juga dengan aktivitas bayi. Aktivitas bayi kan tidak sebanyak aktivitas anak-anak usia sekolah atau usia remaja," jelas dr. Ibrahim.
Menurut dr. Ibrahim minimnya gerak bayi bisa membantu percepatan kesembuhan juga.
Ada manfaatnya, ada juga risikonya, ya, Moms dan Dads.
Dr. Ibrahim mengatakan bahwa risiko sunat bayi sama saja dengan sunat anak atau sunat dewasa, yaitu adanya pendarahan atau infeksi.
"Risiko infeksi dan pendarahan ini memang tidak bisa dihindari, tapi bisa diminimalisir," katanya.
Agar bayi tidak mengalami infeksi pasca sunat, Moms dan Dads perlu mengetahui cara merawat luka sunat yang baik yang sebenarnya tergantung dari metode sunatnya.
Namun, menurut dr. Ibrahim, secara umum adalah tidak membuka balutan luka sunat anak selama 3 hingga 5 hari pasca sunat.
“Jangan sampai terkena air. Jika ingin cebok bisa pakai antiseptik sendiri,” kata dr. Ibrahim.
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR