Hal itu, berdasarkan data studi klinik fase 3 yang dilakukan pada subjek usia 16 tahun, atau lebih (C4591031 Sub A) dan data Real World Evidence dari studi observasional untuk menilai efektivitas booster vaksin Comirnaty pada kelompok usia yang sama.
Dalam studi klinik, dosis booster vaksin comirnaty diberikan sekurang-kurangnya 6 bulan setelah vaksinasi primer lengkap.
Hasil studi klinik vaksin Covid-19 Pfizer menunjukkan adanya efektivitas pemberian booster pada kelompok usia 16 tahun ke atas, serta profil keamanan yang serupa dengan profil keamanan pada pemberian vaksinasi dosis primer.
Didasarkan pada pertimbangan aspek keamanan, kejadian sampingan yang paling sering dilaporkan setelah pemberian dosis booster vaksin comirnaty pada anak usia 16 tahun ke atas, di antaranya:
- Reaksi lokal pada tempat penyuntikan (21 persen)
- Gangguan jaringan sendi dan otot (6,7 persen)
- Sakit kepala (5 persen)
- Lymphadenophathy atau pembengkakan atau pembesaran kelenjar getah bening (2,7 persen)
- Gangguan saluran cerna (1,7 persen)
Hasil tersebut konsisten dengan laporan kejadian sampingan setelah pemberian 2 dosis primer vaksin Comirnaty.
Efikasi vaksin booster Pfizer pada remaja Menurut data studi klinik terhadap anak usia 16 tahun ke atas (subjek uji C4591031 Sub A) yang diberikan dosis booster vaksin comirnaty, didapatkan bahwa efikasi mencapai 95,6 persen dalam mencegah terjadinya Covid-19.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR