Nakita.id - Mempunyai bayi merupakan perasaan bahagia yang sukar untuk dilukiskan.
Namun, pada beberapa ibu hamil ada rasa cemas, takut, khawatir, dan bingung menjelang persalinannya.
Dan rasa takut menjelang persalinan ini sebenarnya wajar sehingga perlu diketahui cara mengatasi rasa takut itu.
Cerita-cerita tentang kejadian ini pun terbilang yang paling sering ditemui ketika seorang ibu hamil mencari info mengenai proses persalinan.
Akan tetapi, walau bagaimanapun juga, ketakutan/kecemasan ini perlu dikendalikan dan diatasi. Kalau tidak, dapat mengganggu kelancaran persalinan.
Ibu hamil harus percaya diri bahwa ia bisa menjalani kehamilan dan persalinan dengan baik.
Biasanya, ibu hamil yang berkonsultasi secara rutin ke dokter atau bidan akan memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi.
Percaya diri juga penting untuk memperlancar proses persalinan.
Persalinan membutuhkan kekuatan fisik dan psikis yang cukup tinggi.
Baca Juga: Biaya Persalinan Normal di Bidan Tanpa BPJS Ternyata Terjangkau Banget, Segini Kisarannya
Oleh karena itu, ibu hamil harus mempersiapkannya dengan baik. Misalnya, dengan berolahraga, sharing dengan orang yang pernah melahirkan, membaca buku, dan sebagainya.
Pilihlah olahraga yang sesuai untuk kehamilan dan sharing-lah ke orang yang diyakini dapat membangun mental Moms.
Ibu hamil harus rajin berkonsultasi ke dokter kandungan atau bidan.
Saat berkonsultasi, ungkapkan segala keluhan, pertanyaan, kekhawatiran, dan lainnya.
Umumnya, dokter/bidan akan menjelaskan dan mengarahkan pada hal-hal yang dialami ibu hamil. Jika memang ada masalah, dokter/bidan akan segera melakukan penanganan.
Dengan begitu, ibu hamil dapat lebih memahami kondisi kehamilannya sehingga bisa lebih mengendalikan perasaannya.
Jika ibu hamil memiliki riwayat kesehatan yang tidak baik, maka ada beberapa hal yang perlu dilakukan sesuai riwayat penyakit tersebut.
Misalnya, ibu hamil mengidap penyakit jantung, selain ke dokter kandungan, juga harus berkonsultasi ke dokter jantung; jika menderita diabetes, ibu hamil juga harus berkonsultasi ke dokter ahli penyakit dalam, dan seterusnya.
Selain itu, sebaiknya ibu hamil memilih rumah sakit yang memiliki peralatan lengkap kegawatdaruratan supaya jika perlu penanganan intensif bisa lebih terkoordinasi dan mudah dilakukan.
Kelengkapan fasilitas perawatan kegawatdaruratan setidaknya akan membuat ibu hamil lebih tenang.
Ibu hamil harus memahami tanda-tanda akan dimulainya proses persalinan, juga apa yang harus dilakukan jika tanda-tanda tersebut muncul.
Tanda-tanda dimulainya proses persalinan, antara lain: kontraksi yang lebih sering dan kontinu, mulai muncul proses pembukaan, pecah ketuban, dan lainnya.
Ketika tanda-tanda tersebut muncul, Mamil harus tenang, sigap melakukan tindakan sesuai yang diarahkan dokter/bidan, panggil orang terdekat untuk mengantar ke rumah sakit/bersalin, telepon dokter/bidan apa yang harus dilakukan.
Utamanya, jangan panik karena kepanikan hanya akan membuat ibu hamil semakin cemas dan ketakutan.
Rasa cemas/takut yang begitu tinggi membuat ibu hamil sulit berkonsentrasi mengatur napas, otot-otot menegang, tidak tenang, sehingga lupa apa yang harus dilakukan padahal sudah berlatih.
Hal ini juga menyebabkan tubuh memproduksi hormon stres secara berlebihan.
Sebab, persalinan adalah peristiwa yang di dalam prosesnya mempertaruhkan keselamatan dua nyawa, yaitu nyawa ibu dan bayi.
Apalagi ada kasus-kasus seperti pecah ketuban, perdarahan, keluar flek yang sangat sering ditemui pada ibu hamil menjelang bersalin. (Sumber: Tabloid Nakita)
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR