Seringkali pewarna rambut permanen mengandung amonia dan peroksida yang menghilangkan pigmen alami rambut.
Akibatnya proses ini mengendurkan kutikula rambut untuk mencapai korteks rambut dan memutihkan pigmen alaminya yang pada dasarnya adalah kerusakan rambut.
2. Reaksi alergi
Pewarna rambut yang menyebabkan reaksi alergi tidak jarang terjadi.
Terutama karena pewarna rambut permanen mengandung paraphenylenediamine, yang merupakan alergen umum.
Orang yang memiliki dermatitis kontak dan kondisi kulit seperti juga harus menahan diri untuk tidak menggunakan pewarna rambut untuk mewarnai rambut mereka.
Dalam kasus yang lebih ringan, pewarna permanen dapat menyebabkan gatal, iritasi kulit, kemerahan.
Maupun pembengkakan pada kulit kepala atau area sensitif lainnya seperti wajah dan leher.
3. Efek pada kesuburan
Meskipun beberapa penelitian menyatakan bahwa ada penyerapan sistemik minimal produk rambut, pewarna rambut mungkin tidak benar-benar mempengaruhi kesuburan atau kehamilan.
Namun, karena mereka menunjukkan kemungkinan risiko terkena pewarna rambut untuk waktu yang lama.
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |