Sayangnya, susu formula dari kacang kedelai ini tak menjamin si kecil lolos 100 persen dari alergi.
Ada kemungkinan sekitar 20-30 persen, bayi masih tetap alergi.
Bila sudah begini, susu formulanya harus diganti lagi dengan yang mengandung hidrolisa protein.
Kendati kandungannya masih protein hewani, tapi sudah diolah sedemikian rupa hingga tak bakal mengakibatkan alergi.
Jika sudah tahu ada riwayat alergi dalam keluarga, berikan hanya ASI pada bayi, tak usah dicampur dengan susu formula.
ASI sama sekali takkan menimbulkan reaksi alergi, karena ASI tak mengandung komponen protein yang memicu reaksi alergi.
Setelah anak mengonsumsi makanan tambahan, hindarkan dari makanan yang bersifat antigenik (merangsang reaksi kekebalan) seperti ikan, udang, cokelat atau telur (terutama putih telur karena mengandung protein yang bisa memunculkan reaksi alergi, sedangkan kuning telur mengandung lemak).
Gantilah dengan bahan makanan yang mengandung protein nabati, seperti tahu, tempe, dan sejenisnya.
Bila si kecil menyusu ASI tapi berbakat alergi, pencegahan harus dilakukan pula oleh si ibu.
Yakni, dengan menjaga makanannya dan menghindari makanan yang bisa memicu reaksi alergi, termasuk susu.
Jika pada saat bayi mengalami alergi makanan, perlu diwaspadai akan ada alergi lainnya saat agak besar nantinya. (Sumber: Tabloid Nakita)
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR