Nakita.id - Senang sekali rasanya melihat bayi yang baru mandi, harum dan khas bertaburkan bedak.
Akan tetapi, pemakaian bedak pada bayi juga perlu diperhatikan khususnya bagaimana cara membedaki bayi, misalnya pakai tangan atau puff.
Ya, sehabis dimandikan, biasanya orang tua membubuhkan bedak di tubuh si bayi.
Begitupun setelah si bayi usai dibersihkan sehabis buang air.
Tujuannya agar kulit si kecil tidak kesat, licin dan terhindar dari lecet-lecet.
Hal ini ada benarnya karena kulit yang diberi bedak, tidak gampang luka akibat gesekan, terutama pada bagian lipatan kulit.
Selain itu, bedak juga memberi kesegaran dan rasa nyaman.
Kendati demikian, penggunaan bedak pada bayi tidaklah wajib.
Jadi, tak memakai bedak pun sebetulnya tak apa-apa. Yang perlu diperhatikan, jika kulit si kecil tergolong sensitif.
Kalau bedak membuatnya alergi, hentikan pemberiannya. Jika pun ingin tetap diberi bedak, gunakan bedak hipoalergenik, yang dibuat selembut mungkin dan tak menyebabkan hipersensitivitas.
Lain hal jika kulitnya termasuk kategori "bandel", artinya tidak anti dengan bedak bayi merek apa pun, maka pemakaiannya tak akan menimbulkan masalah.
Perhatikan, apakah kulit si kecil termasuk sensitif.
Selain itu, jangan sampai bedaknya mengenai alat kelamin.
Jadi jangan membubuhkan bubuk putih itu di bagian selangkangan, apalagi alat kelamin, terutama pada bayi perempuan.
Lipatan-lipatan, juga bukaan yang menjadi bagian alat kelamin perempuan, rawan mengendapkan lapisan bedak.
Akibatnya, kulit di bagian dalam saluran reproduksi atau vagina, gampang terkena iritasi dan infeksi.
Sebabnya, lapisan kulit di daerah tersebut yang disebut mukosa memiliki permukaan yang sangat halus.
Untuk mengetahui ada-tidak iritasi, lihatlah apakah ada tanda-tanda peradangan atau tidak.
Tanda-tandanya adalah muncul tumor (bengkak), rubor (kemerahan), dolor (nyeri), dan kalor (panas).
Nah, bila ada tanda-tanda tersebut berarti terdapat iritasi.
Ada yang membedaki bayinya dengan menggunakan puff (bantal bedak), tapi ada juga yang menggunakan tangan.
Manapun yang dipilih, sama saja.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Bedak untuk Biang Keringat pada Bayi dengan Harga di Bawah Rp 50 Ribu
Namun harap diketahui, membedaki bayi dengan menggunakan tangan mempunyai nilai lebih.
Sentuhan atau usapan tangan ibu di tubuh bayi dapat lebih mempererat hubungan batin keduanya.
Bila menggunakan puff, sediakan lebih dari satu; yang agak tebal dan tipis.
Gunakan puff yang agak tebal untuk bagian pantat, sedangkan yang tipis untuk bagian wajah.
Sebaiknya pilih puff dari bahan katun.
Jangan lupa untuk mencucinya, minimal seminggu sekali, agar terhindar dari tumbuhnya jamur.
Jauhi wajah si kecil saat kita membubuhkan bedak di tangan atau puff.
Gunanya, agar serbuk bedak tak berhamburan di sekitarnya dan tak terhirup oleh bayi.
Jangan pula membedaki bayi saat kulitnya tengah berkeringat. Bedak yang bercampur keringat akan menempel di permukaan kulit sehingga saluran keringat tersumbat.
Akibatnya keringat tak keluar dan terjadilah biang keringat. Jika berkeringat, sebaiknya kulit dibasuh dulu dengan lap basah, lalu dikeringkan dengan lap bersih.
Setelah itu barulah dibubuhi bedak. Jika tak pakai bedak, bisa digunakan baby oil yang melindungi kulit saat terjadi gesekan, serta melembutkan. (Sumber: Tabloid Nakita)
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR