Nakita.id - Moms tentu tahu bahwa setiap anak bisa memiliki karakteristik perilaku yang unik.
Tidak bisa Moms berusaha menyamakan seorang anak dengan anak lainnya.
Anak-anak dianggap memiliki perilaku normal jika perilakunya sesuai usia dan tidak membahayakan.
Namun, jika perilaku anak sulit untuk dikelola maka Moms harus memperhatikannya.
Melansir Momjunction, berikut sederet masalah perilaku pada anak dan cara mengatasinya:
Masalah Perilaku Anak dan Cara Mengatasinya
1. Menunjukkan rasa tidak hormat
Ketika anak berusia kecil misalnya 2 tahun berteriak Moms mungkin mengaggapnya sebagai suatu yang lucu dan menggemaskan.
Namun, ketika anak yang berteriak berusia 7 tahun saat merespons usai disuruh melakukan sesuatu oleh Moms, maka mungkin Moms berpikir itu adalah perilaku yang menunjukkan rasa tidak hormat.
Jika tidak ditangani dengan baik, hal tersebut bisa memicu pertengkaran antara orangtua dan anak.
Hal yang harus Moms dan Dads lakukan untuk mengatasinya adalah:
- jika anak mengikuti instruksi meskipun mereka membalas, maka hargai karena anak menuruti hal yang Moms perintahkan. Jelaskan bahwa boleh anak marah namun tidak dengan berbicara tidak sopan kepada orangtua.
- jika anak merespons dengan mengancam orang lain atau dirinya sendiri, Moms dan Dads perlu memperhatikan apa yang mereka katakan dan menanganinya dengan hati-hati.
Baca Juga: Momen Anak Kareena Kapoor Ketika Alami Tantrum Tertangkap Kamera, Begini Respon Sang Diva Bollywood
- tetapkan batasan supaya anak sadar akan konsekuensi bila berbicara tidak hormat.
2. Berkata-kata kasar
Wajar bila anak berteriak dalam keadaan marah.
Namun, bila anak mengucapkan kata-kata kasar padahal usianya belum sepuluh tahun, maka Moms harus waspada.
Anak mungkin berkata kasar untuk mengajak orangtuanya berdebat atau hanya untuk mednapatkan apa yang ia inginkan.
Ini yang harus orangtua lakukan bila anak mengumpat:
- pastikan Moms dan Dads selalu menggunakan bahasa yang sopan, tidak pernah menggunakan bahasa kasar
- tidak ada toleransi mengenai pelecehan verbal di rumah. Jika anak melakukan bahasa seperti itu beri konsekuensi.
- jelaskan kepada anak bahwa mengumpat merupakan perkataan buruk dan tidak disukai orang.
3. Perilaku agresif atau kekerasan
Anak yang menunjukkan perilaku agresif atau kekerasan.
Terutama di saat marah adalah suatu masalah yang harus segera diatasi.
Beberapa penyebab anak bertindak agresif diantaranya gangguan mood, psikosis, gangguan perilaku, trauma, impulsif atau frustasi.
Baca Juga: Ayah Berperan Sama Meredakan Tantrum pada Anak yang Mengamuk di Depan Umum
Jika anak berperilaku seperti memukul, menggigit, melempar barang, menendang atau sebagainya segera atasi dengan cara ini:
- beritahu anak untuk menghentikan perilakunya dengan tenang dan menurunkan nada suara.
- katakan bahwa Moms memahami perasaannya, namun jelaskan bahwa tidak baik melakukan respon negatif seperti kekerasan.
- beri tahu anak konsekuensi bila melakukan kekerasan.
4. Anak berbohong
Sangat normal bila orangtua khawatir ketika mengetahui anaknya berbohong.
Berikut beberapa hal yang harus dilakukan orangtua ketika menghadapi anak yang berbohong:
- pahami anak apa yang memaksanya untuk berbohong.
- anak-anak mungkin berbohong ketika mereka takut bahwa kebenaran mungkin memiliki konsekuensi negatif.
Hargai hal-hal positif daripada menghukum perilaku negatif. Hal tersebut bisa mencegah kebutuhan anak untuk berbohong.
- ajari mereka untuk jujur. Mulailah dengan menjadi panutan.
- memiliki konsekuensi untuk berbohong daripada berdebat atau mendiskusikannya. Jadi, jika anak berbohong, mereka harus menanggung konsekuensinya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR