Hipertensi sering dikaitkan dengan dua faktor gaya hidup utama kelebihan berat badan dan peningkatan umur.
Beberapa peneliti telah menunjukkan bahwa jumlah orang yang mengembangkannya pada akhirnya bisa mencapai 90%.
”Orang-orang yang aktif, seperti kaum muda dan atlet, dianggap bebas dari penyakit seperti hipertensi,” kata sebuah penelitian dalam jurnal Postgraduate Medicine.
“Namun, peningkatan prevalensi faktor risiko tradisional pada orang muda, termasuk obesitas, diabetes mellitus, dan penyakit ginjal, meningkatkan risiko terkena hipertensi pada orang dewasa yang lebih muda.”
Hipertensi yang tidak diobati pada orang muda dapat menyebabkan pengerasan arteri, yang dapat meningkatkan risiko stroke, serta kerusakan ginjal dan otak.
Masalahnya, tekanan darah tinggi dijuluki "pembunuh diam-diam"/ silent killer karena pada orang yang tidak menyadarinya.
Keheningannya sering menyebabkan kondisi kesehatan pada remaja dan dewasa muda, dan diabaikan oleh dokter. Namun, membiarkan penyakit ini tidak diobati dapat memiliki konsekuensi nyata.
“Peningkatan prevalensi faktor risiko tradisional pada orang muda, termasuk obesitas, diabetes mellitus, dan penyakit ginjal, meningkatkan risiko terkena hipertensi pada orang dewasa yang lebih muda,” tambah penulis penelitian.
Penelitian baru dari University of Texas Southwestern Medical Center menegaskan posisi itu.
Dr Wanpen Vongpatanasin, dan rekan penulisnya, baru-baru ini melakukan penelitian terbesar yang melihat kondisi yang dikenal sebagai hipertensi sistolik terisolasi (ISH) pada orang dewasa muda.
Mereka menyimpulkan bahwa orang muda dengan kondisi ini berisiko mengalami pengerasan arteri di masa depan, yang terkait dengan peningkatan risiko stroke, serta kerusakan pada ginjal dan otak.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR