Nakita.id - Bicara soal penyakit kulit, ada banyak jenisnya di Indonesia.
Moms dan Dads kadang tidak sadar ketika terkena penyakit kulit. Meski banyak jenisnya, tapi ada beberapa yang tidak menular dan menular.
Nah, Moms perlu tahu penyakit kulit menular di bawah ini. Moms juga harus tahu cara mencegah penyakit kulit menular di sini.
Mungkin memang banyak sekali jenis penyakit kulit di Indonesia, tapi Moms harus tahu mana yang tidak menular dan mana yang menular.
Dengan begitu, Moms akan bisa lebih waspada dengan orang yang terserang penyakit kulit tersebut.
Apa saja penyakit kulit yang menular? Simak selengkapnya di sini.
Impetigo bisa muncul di mana saja, tetapi biasanya muncul di area hidung, mulut, tangan, lengan dan daerah genital. Ada beberapa jenis impetigo yang menyerang anak, yaitu non-bulosa, bulosa dan ecthyma.
Ketiganya jenis ini sama-sama disebabkan oleh bakteri. Bentuk umum dari impetigo adalah non-bulosa.
Gejalanya dimulai dengan ruam yang berubah menjadi kerak cokelat seperti kerak madu. Impetigo dapat menyebar melalui kontak langsung.
Moms bisa terkena bakteri penyebab impetigo ketika kontak langsung dengan luka dari orang yang sudah terinfeksi bahkan dengan barang-barang yang sudah disentuh. Jadi, anak bisa terkena impetigo melalui pakaian, selimut, handuk, bahkan mainan.
Moms perlu mewaspadai penyebaran impetigo yang mudah. Apalagi, jika saat berada di musim kemarau.
Cuaca yang hangat dan lembab menyebabkan infeksi impetigo lebih sering terjadi. Bakteri impetigo juga bisa masuk lewat luka kecil, lo.
Kondisi yang penuh dan sesak juga berpotensi dalam penyebaran bakteri ini.
Kudis adalah masalah pada kulit yang umum terjadi dan disebabkan oleh tungau betina.
Tungau Sacroptes scabiei yang berukuran sangat kecil tersebut, masuk ke dalam lapisan dalam kulit dan bertelur.
Kulit akan merespon reproduksi tungau betina dengan rasa gatal yang disertai dengan kemunculan ruam.
Mengutip CDC, pada orang yang belum pernah mengalami kudis sebelumnya, gejala baru akan muncul setelah 4-8 minggu tungau tersebut bertelur.
Sedangkan, jika pernah mengalami kondisi ini sebelumnya, gejala kudis bisa terlihat 1-4 hari setelah terpapar.
Apa saja gejala kudis? Ruam yang gatal, terutama pada malam hari, akibat kudis biasanya muncul di pergelangan tangan, siku, ketiak, sela-sela jari, puting, penis, hingga bokong.
Pada bayi, bintik-bintik akibat kudis lebih sering muncul di kepala, leher, wajah, telapak tangan atau kaki. Namun, itu tidak terjadi pada orang dewasa atau anak yang lebih tua.
Cacar air disebabkan oleh virus varicella zoester yang konon terjadi hanya sekali seumur hidup.
Penyakit kulit ini biasanya sering terjadi pada anak-anak dengan gejala ruam gatal pada seluruh tubuh. Akan muncul bintik-bintik merah muda yang kemudian berisi air.
Baca Juga: Cukup dengan Ramuan Herbal, Sembuhkan Penyakit Kulit Gatal Ini Kata dr. Zaidul Akbar
Cacar air ini dapat menular melalui sentuhan, lendir, atau ludah dari orang yang menderita cacar air.
Kalau mendengar penyakit kurap, pasti yang terlintas di pikiran Moms adalah sesuatu yang kotor.
Kurap disebabkan oleh infeksi jamur.
Biasanya kurap berbentuk melingkar dengan warna yang lebih bersih di tengahnya.
Karena tampilannya yang mencolok, tak heran bila kebanyakan orang akan minder saat mengalaminya.
Terlebih lagi, kurap juga menimbulkan rasa gatal yang akhirnya mengganggu aktivitas sehari-hari.
Melansir dari Mayo Clinic, kurap tubuh atau yang disebut juga tinea corporis berhubungan dengan kutu air (tinea pedis), gatal di selangkangan (tinea cruris) dan kurap pada kulit kepala (tinea capitis).
Umumnya, kurap menyebar melalui kontak kulit langsung dengan orang atau hewan yang terinfeksi.
Kurap ringan sering merespon obat antijamur yang dioleskan ke kulit. Untuk infeksi yang lebih parah, Anda mungkin perlu minum pil antijamur selama beberapa minggu.
Penyakit kulit herpes biasanya sering menjangkit orang dewasa. Munculnya ruam tidak rata dan berukuran kecil yang akhirnya melepuh.
Penyakit kulit ini akan membuat rasa gatal serta kulit menjadi lebih sensitif. Biasanya herpes akan sering muncul di bagian kulit yang lembap seperti lipatan paha, bokong, atau bagian tubuh lainnya.
Baca Juga: Penyebab Penyakit Kulit Ternyata karena Alami Masalah Kesehatan Kronis, Waspadai!
Karena 5 penyakit kulit tersebut menular, Moms pasti tidak ingin ada orang yang terkena maupun tertular kan.
Maka dari itu, Moms harus tahu cara mencegahnya.
Bukan apa, pasalnya cara mencegah ini akan membuat Moms terhindar dari penyakit kulit menular.
Hal pertama yang Moms dan Dads lakukan harus menjaga kebersihan sekitar rumah.
Selain itu, Indonesia memiliki iklim tropis, cenderung lembap, jamur dan tungau suka hidup di iklim semacam itu.
Jadi, ketika Moms sedang berkeringat dan langsung tidur di kasur bisa saja tungau langsung berkembang biak.
Pasalnya, tidak dari baju saja Moms akan mengalami penyakit kulit, tapi karena barang-barang Moms yang kotor.
Bersihkan secara berkala lingkungan Moms agar tetap bersih.
Dengan begitu Moms tidak akan mengalami masalah kulit.
Oh ya, biarkan suhu ruangan tetap sejuk, jangan terlalu lembap dan jangan terlalu kering.
Mandi 2 kali sehari juga bisa mencegahnya.
Baca Juga: Jenis Jamur Kulit yang Bisa Membahayakan, Perlu Dicegah Sebelum Infeksi Berlebih
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR