Juga, serba takut, tidak percaya diri, bahkan merasa tidak punya teman.
"Kalau tidak diselesaikan, itu (toxic parenting) akan berulang terus menerus seperti lingkaran setan yang akhirnya disebut dengan trans-generational trauma atau trauma yang diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya," ungkap Indri.
"Oleh sebab itu, harapannya adalah kita bisa memutus hal itu," tutupnya.
Cara Mengurangi Toxic Parenting
Satu-satunya cara yang bisa Moms lakukan untuk menguranginya adalah dengan mulai sadar dan introspeksi diri.
"Di dalam diri kita, ada gen ayah, gen ibu, juga pola asuh. Gen itu terbentuk sejak awal-awal kehamilan. Bahkan, saat mengandung juga gennya terbentuk," terang Indri.
"Oleh karena itu, bukalah perspektif kita kalau anak-anak kita itu berbeda dan unik," pesannya.
Kemudian, lanjut Indri, latih diri untuk lebih bijaksana melihat perbedaan yang ada.
Lalu, usahakan untuk menahan diri mengomentari dan mulai berempati.
"Rasakan apa yang anak rasakan," pesan Indri.
Semoga penjelasan di atas terkait toxic parenting bermanfaat ya, Moms!
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR