Nakita.id - Mitos atau fakta bayi ileran disebabkan karena ngidam ibu hamil tidak terpenuhi? Simak selengkapnya di sini.
Bayi ileran karena ngidam ibu hamil tidak terpenuhi kini sedang jadi sorotan.
Pasalnya orangtua pasti langsung beranggapan bahwa bayi ileran karena ngidam yang sempat tidak terpenuhi selama masa kehamilan.
Padahal kalau dipikir semua ibu akan mengalami ngidam, tapi tetap semua rasa ngidamnya tidak bisa dipenuhi semuanya.
Daripada penasaran, Nakita akan membahas tuntas isu tersebut supaya Moms tak salah kaprah dalam menyikapi bayi ileran dan ngidam.
Ileran atau ngeces sebenarnya adalah hal lumrah untuk Si Kecil.
Dalam istilah kedokteran ileran disebut dengan shalore, yaitu pengeluaran cairan ludah dari rongga mulut yang tidak disengaja, akibat ketidakmampuan untuk menelan.
Pada bayi usia 8-14 bulan hingga anak usia 4 tahun ileran sangat masih bisa ditoleransi.
Penyebab ileran sendiri adalah proses kematangan saraf otot mulut yang belum sempurna.
Seiring bertambahnya usiam proses ini akan semakin sempurna.
Selain itu bayi yang ileran atau ngeces memiliki manfaat yang luar biasa.
Baca Juga: Zaskia Gotik Ngidam Makanan Sederhana di Kehamilan Anak Kedua Namun Belum Juga Keturutan, Ada Apa?
Air liur berfungsi melindungi permukaan wilayah tenggorokan pada saat menelan makanan.
Di dalam air liur terdapat enzim amilase.
Enzim ini berfungsi membantu pencernaan dan mengeliminasi atau mengevakuasi bakteri dan virus dari mulut, agar tidak sampai ke usus.
Jadi bayi yang ileran justru mempunyai pencernaan yang baik.
Melansir dari Kompas, ngidam juga bukan semata-mata karena Moms ingin dimanja pasangan saat hamil, lho.
Hingga saat ini penyebab ngidam adalah sebuah misteri, namun dr. Judi Januadi Endjun, Sp.OG menjelaskan bahwa penyebab ngidam bisa saja karena tubuh kekurangan sejumlah zat gizi tertentu.
Saat tubuh kekurangan zat gizi, otak akan mengeluarkan respon dan menimbulkan keinginan untuk mencukupi zat gizi tersebut.
Misal ibu hamil yang kekurangan zat besi pasti akan ngidam makanan atau minuman yang mengandung zat besi.
Dan setelah zat besi di dalam tubuh sudah terpenuhi pasti ngidam tersebut akan menghilang.
Yang kedua, ngidam juga bisa terjadi karena ada perubahan hormon pada ibu hamil.
Keadaan ini sering terjadi bersamaan dengan terjadinya mual muntah akibat hormon Human Chorionic Gonadothropine (HCG).
"HCG sedang tinggi-tingginya saat kehamilan 60 hari atau 2 bulan dan menurun dengan sendirinya setelah kehamilan 4 bulan ke atas. Makanya, saat itu mual-muntah akan hilang.
Itu sebabnya, ngidam hanya bersifat sementara. Tapi, pada keadaan tertentu, bisa saja berlangsung selama 9 bulan. Biasanya terjadi karena ada masalah psikologi," papar dr Judi.
Sampai sekarang tak ada penelitian yang membenarkan hal ini.
Jadi bagi para Dads yang takut jika ngidam sang istri tak dipenuhi nanti bayinya lahir ileran jangan khawatir ya.
Karena sesungguhnya para ahli pun tak menemukan hal semacam ini.
Tapi jangan berpikir Dads tak usah menuruti ngidam sang istri.
Dads harus tetap menuruti ngidam ibu hamil jika ngidamnya wajar.
Ngidam makanan atau minuman masih wajar.
Tapi kalau ngidamnya sudah keterlaluan, Dads bisa memberitahu Moms dengan lembut.
Karena sebenarnya ngidam yang tidak dituruti bukan bikin bayi ileran, tapi ini bisa membuat Moms tak nyaman saat menjalani kehamilan.
Jadi kesimpulan dari pembahasan mitos dan fakta ngidam yang tidak dipenuhi adalah mitos belaka ya Moms.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR