Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi minuman manis dikaitkan dengan peningkatan jumlah lemak visceral, sejenis lemak perut bagian dalam yang menyebabkan kenaikan berat badan.
Mengkonsumsi terlalu banyak gula, terutama dari minuman yang dimaniskan dengan gula, telah dikaitkan dengan aterosklerosis, penyakit yang diakibatkan timbunan lemak yang menyumbat arteri.
Mengkonsumsi makanan manis dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan kadar insulin, yang menyebabkan peningkatan sekresi androgen, produksi minyak, dan peradangan.
Semua itu berperan dalam pertumbuhan jerawat di wajah dan bagian tubuh lain.
Konsumsi gula tinggi yang berkepanjangan mendorong resistensi terhadap insulin, hormon yang diproduksi oleh pankreas yang mengatur kadar gula darah.
Resistensi insulin menyebabkan kadar gula darah meningkat dan sangat meningkatkan risiko diabetes.
Peningkatan konsumsi gula dari minuman manis dikaitkan dengan risiko kanker prostat yang lebih besar.
Studi lain menemukan bahwa kanker kerongkongan dikaitkan dengan peningkatan konsumsi sukrosa, atau gula meja, dan makanan penutup dan minuman manis.
Sementara diet sehat dapat membantu meningkatkan suasana hati Anda, diet tinggi gula tambahan dan makanan olahan dapat berkontribusi pada perubahan suasana hati dan emosi.
Bahkan dapat meningkatkan peluang Anda terkena depresi.
Pilihan makanan yang buruk dapat memperburuk kerutan dan mempercepat proses penuaan kulit.
Baca Juga: Rahasia Diet Gula Dewi Hughes, Berhasil Turun Berat Badan Sampai 40 Kg
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR