Mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat olahan dan gula menyebabkan produksi senyawa yang dibentuk oleh reaksi antara gula dan protein dalam tubuh, yang dapat menyebabkan kulit menua sebelum waktunya.
Mengkonsumsi gula dalam jumlah tinggi telah terbukti mempercepat pemendekan telomer, yang meningkatkan penuaan sel.
Telomer adalah struktur yang ditemukan di ujung kromosom, yang merupakan molekul yang menyimpan sebagian atau seluruh informasi genetik manusia.
Produk yang sarat dengan gula tetapi kurang protein, serat, atau lemak menyebabkan peningkatan energi singkat yang dengan cepat diikuti oleh penurunan tajam gula darah.
Sejumlah besar gula tambahan dalam bentuk fruktosa membebani hati, yang menyebabkan penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD), suatu kondisi yang ditandai dengan penumpukan lemak berlebihan di hati.
Selain risiko yang tercantum di atas, gula dapat membahayakan tubuh dengan cara lain yang tak terhitung jumlahnya.
Oleh sebab itu, diet gula adalah cara terbaik yang dapat Moms lakukan untuk melindungi diri dari 11 risiko di atas.
Cara diet gula sebenarnya sederhana. Moms bisa memulainya dengan berhenti mengonsumsi gula pasir.
Kemudian perlahan kurangi konsumsi makanan dan minuman dengan gula tambahan, seperti jus kemasan, teh kemasan, dan apapun yang memiliki rasa manis.
Setelah terbiasa dengan cara ini Moms bisa benar-benar menghilangkan konsumsi gula dari asupan sehari-hari.
Namun perlu dicatat, Moms tetap boleh mengonsumsi buah-buahan manis selama diet gula sebab manisnya buah adalah bahan alami yang memiliki manfaat bagi tubuh dalam jumlah cukup.
Baca Juga: 10 Camilan Rendah Gula yang Bisa Mendukung Keberhasilan Diet Gula Moms untuk Menurunkan Berat Badan
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR