Nakita.id - Selain pada orang dewasa, osteoporosis juga bisa terjadi pada anak-anak.
Osteoporosis adalah kondisi kesehatan yang membuat tulang rapuh dan mudah patah.
Penyakit ini bisa terjadi ketika seseorang telah kehilangan kepadatan tulang.
Lama kelamaan kekuatan dan struktur tulang menjadi lemah dan rentan patah.
Dalam memperingati Hari Osteoporosis Sedunia atau World Osteoporosis Day (WOD) yang jatuh pada hari ini 20 Oktober, yuk ketahui tanda-tanda osteoporosis pada anak.
Mengutip dari Medical News Today, umumnya, osteoporosis dialami oleh orang lanjut usia sekitar 50-an tahun ke atas.
Jarang sekali osteoporosis terjadi pada orang yang lebih muda, seperti anak-anak.
Osteoporosis pada anak disebut sebagai juvenile osteoporosis.
Kondisi ini terjadi ketika penipisan tulang terjadi di masa anak-anak.
Usia rata-rata anak yang kemungkinan bisa mengalami osteoporosis adalah 7 tahun, tetapi bisa juga terjadi pada kisaran 1-13 tahun.
Berikut tanda-tanda osteoporosis pada anak.
Mengutip Verywell Health, berikut tanda-tanda osteoporosis pada anak.
- Nyeri di punggung bawah, pinggul, atau kaki
- Mengalami kesulitan berjalan atau berjalan dengan postur pincang
- Terjadi fraktur ekstremitas bawah pada lutut atau pergelangan kaki
Osteoporosis pada anak juga dapat menyebabkan kelainan bentuk fisik, seperti berikut:
- Dada cekung
- Kehilangan tinggi badan
- Kelengkungan abnormal pada tulang belakang dada (kifosis)
Osteoporosis pada anak termasuk masalah serius, karena pada usia tersebut merupakan masa pembentukan sebagian besar massa tulang.
Kehilangan massa tulang pada masa penting ini mengakibatkan risiko perkembangan tulang yang tidak normal.
Segera konsultasi ke dokter, untuk lebih lanjutnya dokter akan melakukan diagnosis seperti berikut.
Mengutip dari Medical News Today, osteoporosis pada anak biasanya baru diketahui ketika anak mengalami patah tulang atau kondisi lain yang melibatkan tulangnya.
Untuk mendiagnosis osteoporosis pada anak dokter akan melakukan pemindaian kepadatan tulang.
Tujuannya untuk mendeteksi kepadatan tulang yang rendah pada tahap awal.
Pemindaian tulang baru bisa dilakukan, ketika dokter mencurigai adanya tanda-tanda osteoporosis pada anak.
Dokter kemudian akan meninjau riwayat medis dan keluarga anak, termasuk obat-obatan yang pernah dikonsumsi.
Kemudian melakukan pemeriksaan fisik dan beberapa tes seperti:
- Sinar-X, dokter menggunakan teknik pencitraan ini untuk mencari bagian patah tulang.
- Pemindaian absorpsiometri sinar X energi ganda (DEXA), untuk mengukur massa dan kepadatan tulang.
- Tes darah dan urin, untuk memeriksa kadar kalsium, magnesium, fosfor, dan hormon paratiroid dalam tubuh.
Nah Moms, itulah tanda-tanda osteoporosis pada anak.
Untuk mencegahnya, sebaiknya konsumsilah makanan sehat yang mengandung kalsium dan fosfor.
Baca Juga: Sambut Hari Osteoporosis Sedunia, Kenali Apa Saja Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegah Osteoporosis
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR