Nakita.id - Banyak orang beranggapan wanita harus mengupayakan berbagai cara agar cepat hamil.
Jika setahun dua tahun menikah belum kunjung diberi momongan, maka wanita yang dicurigai tidak subur.
Padahal laki-laki pun turut berperan jika ingin cepat hamil.
Kesuburan dan kesehatan perempuan bukan satu-satunya penentu keberhasilan kehamilan.
Pasalnya, pembuahan yang baik dapat terjadi apabila sel telur yang sehat bertemu dengan sel sperma yang juga sehat.
Intinya, kesuburan pria juga perlu diperhatikan. Dads bisa #BerperanSama meningkatkan kesuburan supaya cepat hamil dengan 5 tips sederhana berikut ini:
Stres bisa membuat seks menjadi kurang menyenangkan. Selain itu, stres juga mengganggu kesuburan baik Moms maupun Dads.
Pastikan Moms mendapat tidur yang cukup dan olahraga dengan porsi sedang. Begitu juga dengan Dads.
Tapi, olahraga yang terlalu berat juga tidak baik karena dapat menurunkan level testosteron, membuat Dads jadi kurang subur.
Sebaiknya, ajak Moms melakukan latihan relaksasi seperti meditasi dan pernapasan.
Sauna, mandi uap, dan berendam air panas memang ampuh merelaksasi tubuh. Namun, cara relaksasi satu ini sebaiknya dihentikan sementara waktu.
Baca Juga: Tidak Didapat dari Seorang Ibu, Ini Segudang Manfaat Jika Ayah Berperan Sama Mendidik Anak
Pasalnya, suhu yang cukup tinggi itu berdampak pada menurunnya jumlah dan kualitas sperma.
Meletakkan laptop secara langsung di pangkuan juga dapat meningkatkan suhu pada skrotum dan menyebabkan penurunan produksi.
Kebiasaan merokok dan minum alkohol tak hanya memperpendek usia, tapi juga menurunkan jumlah sperma secara signifikan.
Konsumsi dalam jumlah banyak dan jangka waktu panjang menyebabkan ketidaksuburan pada pria.
Selain itu, zat dalam rokok juga menurunkan gairah seks, membuat frekuensi bercinta menjadi lebih sedikit. Siapa yang mau?
Jumlah dan kualitas sperma akan meningkat apabila Dads tercukupi kebutuhan nutrisinya, antara lain vitamin A, C, D, E, B12, zinc, selenium, asam folat, asam lemak omega-3.
Sebaliknya, asupan makanan yang tidak sehat dan tidak teratur dapat menyebabkan kegemukan.
Penelitian menunjukkan, obesitas pada pria berkaitan erat dengan penurunan jumlah dan kualitas sperma. Sperma menjadi cacat atau rapuh, sehingga tidak mampu mencapai dan menembus sel telur.
Pastikan Dads ternutrisi dengan baik melalui pola diet yang tepat, konsumsi makanan yang sehat, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan, serta dibantu asupan multivitamin harian.
Banyak orang menyarankan hubungan seks harus dilakukan selang 2-3 hari agar sperma benar-benar dalam keadaan prima dan jumlah yang banyak.
Padahal menurut penelitian, seks sekali setiap hari tidak mengganggu stok sperma pria dengan jumlah sperma normal.
Baca Juga: Berperan Sama untuk Pulihkan Kondisi Setelah Moms Operasi Caesar, Ini Dia yang Harus Dads Lakukan
Umumnya dalam sekali ejakulasi, laki-laki mengeluarkan 100 juta sel sperma. Karenanya, menurut WHO, laki-laki yang memiliki kurang dari 20 juta sel sperma dalam setiap mililiter cairannya berisiko mengalami kemandulan.
Jika seorang pria dinyatakan memiliki jumlah sperma kurang dari itu, maka hubungan seks sebaiknya dilakukan setiap dua hari sekali.
Lebih dari itu ternyata hanya berpengaruh positif sedikit dan sebenarnya justru memperkecil kemungkinan sperma membuahi sel telur.
Tak bisa dipungkiri, penundaan hubungan seks memang berguna meningkatkan kembali jumlah sperma, tapi bila dibiarkan lebih dari dua hari, pergerakan sel sperma justru melamban.
Sebaliknya, bercinta terlalu sering, katakanlah lebih dari sekali setiap hari, pun tidak lantas meningkatkan kemungkinan hamil.
Terlalu sering bercinta membuat pria tak sempat melakukan regenerasi sperma. Intinya, kemungkinan pembuahan akan meningkat jika menggunakan sperma yang baru dan segar setiap harinya, asalkan jumlah sperma normal.
Itu dia Dads 5 cara untuk bisa #BerperanSama meningkatkan kualitas dan jumlah sperma agar cepat hamil.
Baca Juga: Ayah Berperan Sama Menjaga Kehamilan Moms Supaya Berjalan Lancar
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR