Nakita.id - Sudahkah Moms dan Dads mengubur ari-ari bayi?
Tradisi mengubur ari-ari bayi biasanya dilakukan oleh orang Jawa.
Biasanya, setelah melahirkan si Kecil dan hendak pulang, bidan atau dokter memberikan ari-ari bayi yang sudah diletakkan di wadah khusus pada Dads.
Dads akan mengubur ari-ari bayi di halaman rumah dalam kurun waktu 24 jam.
Kurun waktu 24 jam ini adalah yang paling ideal dan tidak boleh melebihi mengingat waktu pembusukannya.
Ari-ari bayi nantinya juga akan dikubur bersamaan dengan benda-benda lainnya.
Apa saja? Biasanya, Moms dan Dads yang melakukan tradisi ini menguburkannya bersamaan dengan bawang putih, bawang merah, gula, kelapa, serta alat-alat tulis.
Beberapa di antara Moms dan Dads juga menguburkannya bersama dengan tulisan Latin atau Arab.
Walaupun tradisi yang satu ini cukup populer, banyak juga dari Moms dan Dads yang tidak membawa pulang ari-ari si Kecil.
Setelah dikubur, biasanya Dads juga akan memasangnya dengan lampu dan ember atau keranjang yang ditelungkupkan.
Berapa lama seharusnya lampu tersebut dinyalakan setelah mengubur ari-ari bayi dan apa maknanya?
Lampu pada tempat dimana ari-ari bayi dipendam biasanya dinyalakan selama 35 hari berturut-turut.
Banyak dari Moms dan Dads yang menyalakan lampu pada tempat ari-ari bayi dikuburkan adalah sebagai penanda bahwa salah satu penghuni rumah tersebut baru saja melahirkan bayi.
Hal ini juga menjadi pemberitahuan secara tidak langsung bahwa para tetangga atau siapapun yang lewat di depan rumah tersebut wajib untuk menurunkan volume suara.
Tidak hanya itu saja, lampu tersebut juga menjadi harapan akan penerangan di kehidupan si Kecil nantinya.
Banyak juga yang memercayai bahwa lampu dan juga keranjang atau ember yang ditelungkupkan berguna untuk mencegah ari-ari agar tak dirusak oleh binatang pengganggu.
Sebelum dikuburkan, hendaknya Dads membersihkan ari-ari terlebih dahulu.
Hal ini dilakukan agar tidak bau karena pembusukan. Memang membersihkan ari-ari tak boleh sembarangan.
Tapi tidak usah khawatir, sebab membersihkannya pun cukup menggunakan bahan-bahan rumahan.
Ini dia cara membersihkannya:
1. Siapkan air, asam jawa, garam, hingga jeruk nipis
2. Campurkan asam jawa dengan garam menjadi satu
Baca Juga: Mitos dan Fakta Mengubur Ari-Ari Bayi dengan Tanah
3. Gosok perlahan ke ari-ari sembari menghilangkan sisa darah yang ada
4. Percikkan ari-ari yang sudah dibersihkan dengan air perasan jeruk nipis
5. Bungkus ari-ari tersebut dengan kain
6. Masukkan ke dalam wadah khusus, lalu kuburkan
Saat menguburkan ari-ari si Kecil sebenarnya tidak ada ritual khusus.
Apakah diperlukan rempah-rempah khusus saat menguburkan ari-ari bayi?
Sebagian orang menganggap bahwa tempat ari-ari dikubur harus diberikan rempah-rempah berupa salam, beras merah, dan rempah-rempah lainnya.
Perlakuan ini mungkin tidak berkenaan langsung dengan si bayi, namun memiliki makna filosofis tertentu.
Pemberian rempah-rempah memiliki makna bahwa kehadiran bayi dapat memberi aura positif bagi keluarga.
Tapi, cara yang satu ini juga memiliki manfaat, yaitu mencegah pembusukan.
Itulah tadi beberapa hal yang perlu Moms ketahui soal tradisi menguburkan ari-ari bayi.
Baca Juga: Manfaat Membuang Ari-ari Bayi, Mitos atau Fakta?
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR