Entah neneknya datang membawa oleh-oleh cokelat atau tantenya membelikan es krim.
Ajarkan pada anak, ia hanya boleh makan oleh-oleh tadi sesudah makan nasi, itu pun sedikit-sedikit saja.
Katakan, "Sepotong dulu, ya. Sisanya Mama simpan buat besok." Tetap tunjukkan bahwa makanan itu adalah haknya dan kita tak akan ikut makan tapi hanya membantu menyimpan.
Dengan mengatur jajan anak, pola makannya tak akan terganggu dan ia pun jadi tak rakus.
Biar saja ia menangis kalau tak dibelikan karena kita harus tetap tegas.
Ia perlu tahu, jika orangtuanya mengatakan tidak, ya, berarti tidak, tentu dengan disertai alasan yang dapat dipahami anak.
Soalnya, kalau kita lemah dan mengalah, ia akan menjadikan tangisannya sebagai senjata.
Orangtua pun harus menghindari memberi camilan yang mengenyangkan atau kue-kue manis, bila waktunya mendekati jam makan makanan utama.
Selain itu, snack dalam kemasan yang rasanya gurih berkadar garam amat tinggi tak baik bagi kesehatan maupun pola makan anak. Begitu juga cokelat atau permen yang berkadar gula tinggi.
Namun, bukan berarti bahwa si kecil sama sekali tak boleh mengonsumsi snack semacam itu.
Kalau hanya seminggu sekali, masih oke. Asalkan sekali lagi, mengonsumsinya tak berdekatan dengan waktu makan utama.
Ibu Hamil Tidak Boleh Duduk Terlalu Lama, Ini Risiko dan Solusi untuk Kehamilan Sehat
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR