Nakita.id – Masih menjadi pertanyaan, obat dan perawatan gagal ginjal akut apakah gratis?
Gagal ginjal akut masih menjadi perhatian setelah banyak anak harus dirawat secara intensif akibat gangguan ini.
Gangguan yang menyerang ginjal ini disebabkan karena keracunan senyawa kimia etilen glikol hingga dietil glikol.
Senyawa kimia merupakan cemaran dari pelarut tambahan yang digunakan dalam obat-obatan sirup.
Akibatnya ini menyebabkan terbentuknya kristal di ginjal.
Pasien gagal ginjal akut yang terutama diderita oleh anak-anak ini diduga mengonsumsi obat sirup yang mengandung cemaran zat berbahaya tersebut.
Gejala yang timbul dari gangguan ini berupa demam, hilang nafsu makan, malaise, batuk pilek, mual, muntah, ISPA, diare, dan berlanjut pada kesulitan buang air kecil.
Terdapat setidaknya 246 kasus pasien yang menderita gagal ginjal akut yang tersebar di 26 provinsi.
Sebagian besar pasien yang menderita gangguan pada ginjal ini merupakan balita atau anak di bawah 5 tahun. Sementara sisanya berusia 5-18 tahun.
Belum lama ini, obat untuk pasien gagal ginjal akut (acute kidney injury/AKI) telah didatangkan langsung dari luar negeri.
Obat yang bernama Fomepizole telah diimpor dari Australia dan Singapura untuk mengatasi penyakit ini.
Baca Juga: Daftar Obat Sirup yang Ditarik BPOM karena Menyebabkan Gagal Ginjal Akut pada Anak
Pemerintah Indonesia disebut memesan 200 vial obat yang diperkirakan harganya mencapai Rp 16 juta per vial.
Semua biaya pembelian obat tersebut ditanggung penuh oleh Kemenkes.
Tapi hal ini masih menjadikan tanda tanya bagi masyarakat apakah seluruh perawatan pasien gagal ginjal akut juga gratis.
Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya.
Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Kementerian Kesehatan untuk menggratiskan pengobatan bagi para pasien gagal ginjal akut akibat cemaran etilen glikol dan zat lain dalam obat.
Kebijakan tersebut disampaikan dalam dalam Arahan Penanganan Kasus Gagal Ginjal Akut di Istana Bogor dalam YouTube Sekretariat Presiden, Senin (24/10/2022).
"Saya minta diberikan pengobatan gratis pada pasien-pasien yang dirawat. Saya kira ini penting sekali," ujarnya.
Ia juga meminta jajarannya untuk memberikan pelayanan kesehatan dan obat-obatan dapat diberikan pada pasien gagal ginjal akut.
"Siapkan pelayanan kesehatan untuk masalah ini, siapkan pengadaan obat-obatan yang dapat mengatasi, menangani gagal ginjal ini," ucapnya.
Dalam arahannya, Jokowi mengingat pada seluruh jajarannya untuk mengutamakan keselamatan masyarakat.
Dan jangan menganggap bahwa kasus gangguan ginjal aku ini sebagai masalah kecil
Baca Juga: Obat Fomepizole Beri Dampak Positif untuk Pasien Gangguan Ginjal Akut, Ini Cara Kerjanya
"Utamakan keselamatan masyarakat, jangan menganggap ini masalah kecil. Ini adalah masalah besar," ujarnya.
Jokowi juga telah memerintahkan Kementrian Kesehatan untuk menghentikan sementara penggunaan obat yang diduga mengandung cemaran zat yang menyebabkan gagal ginjal akut.
"Meskipun masih diduga, dihentikan lebih dulu menunggu investigasi menyeluruh BPOM pada seluruh obat sirop yang menggunakan bahan pelarut, dilakukan secara terbuka, transparan, dan juga hati-hati dan juga objektif," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Jokowi meminta BPOM untuk segera menarik peredaran obat yang sudah terbukti memicu gagal ginjal akut.
Juga dapat mengumumkan informasi tersebut secara luas kepada publik.
"BPOM segera tarik dan hentikan peredaran obat sirup yang betul-betul terbukti mengandung bahan obat penyebab gangguan ginjal tersebut,"
"Dan saya kira akan lebih bagus lagi kalau diumumkan diinformasikan secara luas mengenai nama produknya," terangnya.
Jokowi juga memerintahkan Kementerian kesehatan untuk melakukan kajian mengenai faktor risiko gagal ginjal akut.
Hal tersebut penting untuk dilakukan untuk memastikan penyebab gagal ginjal akut terutama yang terjadi pada anak.
"Faktor risiko penyebab kasus gagal ginjal baik dari sumber-sumber obat-obatan maupun potensi penyebab lainnya harus kita pastikan uji klinis harus dilakukan."
"Laboratorium seluler pada ginjal yang terdampak juga betul betul dilihat sehingga kita bisa memastikan apa yang menjadi penyebab gagal ginjal terutama pada anak," jelas Jokowi.
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR