Nakita.id - Apakah Moms sudah tahu tanda-tanda serangan jantung pada anak?
Ternyata cukup banyak orangtua termasuk Moms yang tidak tahu apa saja tanda-tanda serangan jantung pada anak.
Padahal, penting sekali bagi Moms untuk mengetahui tanda-tanda serangan jantung pada anak.
Mengutip Healthline via Kompas, serangan jantung (infark miokard) terjadi ketika aliran darah ke jantung tiba-tiba berhenti.
Alhasil, tidak cukup aliran darah yang bisa sampai ke jantung anak, Moms.
Lalu, aliran darah tersebut juga tidak bisa sampai ke organ penting lainnya dalam tubuh anak itu sendiri, seperti otak dan paru-paru.
Biasanya, serangan jantung pada anak ini merupakan akibat dari penyakit arteri koroner.
Atau, anak memiliki penyakit jantung bawaan atau pernah mengalami trauma dada akibat cedera di rongga dada.
Oleh karenanya, penting sekali bagi Moms untuk segera memberikan pertolongan medis apabila Si Kecil terkena serangan jantung.
Terlebih, serangan jantung secara mendadak pada anak.
Lantas, apa saja tanda-tanda serangan jantung pada anak yang harus Moms waspadai?
Baca Juga: Waspada Gejala Serangan Jantung yang Kerap Tak Disadari, Salah Satunya Pundak Sebelah Kiri Sakit
Melansir dari Medical News Today via Kompas, berikut ini beberapa tanda yang harus Moms waspadai.
Catat sekarang agar tidak lupa ya, Moms.
- Mudah rewel
- Gangguan makan
- Kurangnya minat terhadap lingkungan sekitar
- Diare
- Berkeringat yang tidak biasa
- Muntah
- Kulit tampak pucat
- Takipnea (kondisi dimana anak bernapas dengan cepat)
- Sesak napas
- Nampak lunglai
- Kurang nafsu makan
- Pucat
- Kesulitan bernapas (sesak napas)
- Takipnea
- Takikardia (detak jantung anak cepat)
- Tekanan darah rendah (hipotensi)
- Nadi lemah
- Detak jantung tidak teratur
Apabila Moms menyadari tanda-tanda serangan jantung pada anak di atas, segeralah periksakan Si Kecil ke dokter.
Hal ini dilakukan untuk memudahkan dokter mendiagnosis apakah Si Kecil benar alami serangan jantung atau tidak.
Baca Juga: Waspada, Serangan Jantung Dapat Terjadi Saat Sedang Tidur! Ini Gejala yang Perlu Ibu Tahu
Masih melansir Medical News Today via Kompas, diagnosis yang dilakukan oleh dokter terkait biasanya akan melalui proses pemeriksaan berikut ini.
1. Rontgen dada: menentukan apakah jantung telah membesar.
2. Elektrokardiogram: menilai irama jantung.
3. Ekokardiogram: memeriksa struktur dan fungsi jantung.
4. Tes stres olahraga: dapat menilai fungsi jantung dan paru-paru.
Untuk hal yang lebih invasif, biasanya dokter akan melakukan studi kateterisasi jantung dengan cara memasukkan kateter ke jantung melalui salah satu pembuluh darah di lengan atau kaki anak.
Tes ini bertujuan untuk memeriksa arteri yang tersumbat atau detak jantung yang tidak teratur.
Karena prosedur ini memerlukan anestesi, beberapa anak mungkin mengalami efek samping seperti mual dan muntah.
Kemudian, untuk mengurangi risiko pendarahan, anak harus tetap di tempat tidur selama 2 jam pertama.
Dokter terkait nantinya akan mendiskusikan hasil diagnosis dengan orangtua apakah anak benar mengalami serangan jantung atau tidak.
Untuk melihat kembali apa saja tanda-tanda serangan jantung pada anak, cek halaman 2.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR