Nakita.id - Apakah Moms dan Dads sudah merencanakan sunat untuk anak laki-laki?
Ya, selama ini sunat dijadikan tradisi bagi para orangtua yang memiliki anak laki-laki.
Biasanya, anak laki-laki disunat pada saat balita atau usia sekolah.
Tapi, tak sedikit dari orangtua yang memilih untuk menyunatkan anaknya yang masih bayi, bahkan baru saja lahir.
Barangkali Moms juga ingin seperti orangtua lainnya yang menyunat Si Kecil saat bayi.
Tapi, ada beberapa risiko yang harus diketahui oleh Moms dan Dads sebelum menyunat si Kecil.
Apa saja, ya?
Sebenarnya sama saja seperti sunat pada saat anak sudah cukup besar, risiko sunat ada pada infeksi.
Ya, luka bekas sunat bisa saja infeksi dan hampir tidak bisa dihindari.
Ini dia beberapa gejala pada luka setelah anak disunat:
1. Bengkak
Baca Juga: Sunat Bayi: Manfaat dan Risiko yang Wajib Diketahui oleh Orang Tua menurut Dokter
2. Ada perubahan warna
3. Keluar cairan
4. Demam
5. Pendarahan
Sering kali anak juga bisa jadi rewel karena luka sunat membuatnya nyeri.
Walaupun sebenarnya hampir tidak bisa dihindari, sebenarnya infeksi luka sunat bisa diatasi dengan baik.
Biasanya, setelah disunat dokter akan memberikan sederet obat-obatan pada orangtua yang bisa diberikan pada anak di rumah.
Obat-obatan tersebut wajib teratur diberikan pada anak untuk mengurangi risiko infeksi pada luka bekas sunat.
Tak hanya itu saja, nantinya dokter akan memberikan arahan bagaimana seharusnya merawat bekas luka si Kecil.
Biasanya, perban luka pada sunat si Kecil juga sebaiknya tidak dibuka atau terkena air.
Setelah itu, orangtua wajib untuk membawa anak ke klinik lagi setelah 3 hingga 5 hari.
Baca Juga: Sunat Bayi Perempuan Perlu atau Tidak Ya? Cari Tahu Selengkapnya di Sini!
Walaupun memiliki sederet risiko, sebenarnya sunat bayi ada manfaatnya, lo, Moms.
Apa saja, ya?
Pertama, biasanya luka sunat pada anak yang masih bayi lebih cepat daripada anak balita atau usia sekolah.
Hal ini disebabkan karena tumbuh kembang anak sedang pesat dan asupan gizinya cukup.
Tentunya, hal ini amat sangat terbantu dari asupan ASI anak.
Seperti yang kita ketahui, semasa bayi, terutama di 6 bulan pertama kehidupannya, anak perlu diberikan ASI secara eksklusif.
Kedua, minimnya gerak anak jadi alasan mengapa luka sunat lebih cepat sembuh.
Selama pascasunat, anak wajibnya tidak boleh terlalu banyak gerak.
Tips untuk Moms dan Dads yang ingin menyunat si Kecil saat masih bayi, pastikan konsultasikan terlebih dahulu pada dokter, ya.
Tidak bisa langsung disunat, anak perlu dipastikan terlebih dahulu kesehatannya selama beberapa hari belakangan.
Apabila anak diketahui sehat dan tak mengalami sakit sama sekali, maka sunat bisa terlaksana.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR