Nakita.id - Ternyata begini, keuntungan dan efek buruk dari penerapan pola asuh otoriter.
Pola asuh merupakan suatu hal yang wajib diperhatikan oleh para orangtua.
Sejatinya, setiap orangtua memiliki pola asuh yang berbeda-beda.
Meskipun pola asuh yang diterapkan setiap orangtua berbeda-bada, tapi tujuannya adalah memberikan yang terbaik untuk para buah hatinya.
Karena, pola asuh sangat menentukan bagaimana karakter anak terbentuk nantinya.
Para orangtua harus cermat terkait pola asuh apa yang akan diterapkan kepada buah hatinya.
Jangan sampai, pola asuh yang dipilih justru salah.
Karena, hal tersebut akan sangat berbahaya untuk sang buah hati ke depannya.
Pola asuh yang baik akan membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang baik, begitu pula sebaliknya Moms.
Pemilihan pola asuh harus berdasarkan kesepakatan antara Moms dan Dads.
Karena idealnya, anak diasuh oleh kedua orangtuanya secara kompak.
Baca Juga: Pola Asuh Anak yang Salah dan Menyebabkan Trauma, Jangan Lakukan!
Dads dan Moms juga harus konsisten menerapkan pola asuh yang telah disepakati.
Ada beberapa jenis pola asuh yang bisa Moms terapkan pada anak.
Salah satu yang paling populer adalah pola asuh otoriter, Moms.
Melansir dari Modul Pembelajaran Jenjang PAUD yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menjelaskan, pola asuh otoriter adalah dimana orangtua menerapkan aturan dan batasan mutlak yang harus ditaati.
Pola asuh ini juga tidak memberikan kesempatan anak untuk berpendapat.
Bahkan, orangtua pun akan memberikan ancaman hukuman apabila anak melanggar aturan yang sudah dibuat.
Dampak positif dari pola asuh ini memang membuat anak lebih disiplin.
Selain itu, anak juga cenderung akan lebih nurut kepada orangtuanya, Moms.
Tapi, karena pola asuh otoriter ini terlalu keras, maka bisa juga datangkan dampak buruk bagi anak.
Kebebasan pada anak akan hilang, Si Kecil menjadi kurang inisiatif, dan membuat anak menjadi tidak percaya diri.
Biasanya juga anak-anak yang mendapatkan pola asuh otoriter cenderung tertekan.
Baca Juga: Jenis-Jenis Pola Asuh Pada Anak dan Dampaknya Terhadap Emosi Anak
Ketika anak tertekan, maka hidupnya pun menjadi tidak bahagia, Moms.
Padahal, kebahagiaan anak merupakan suatu hal yang wajib diperjuangkan orangtua.
Lawan dari pola asuh otoriter adalah pola asuh demokratis, Moms.
Melansir dari Kompas, pola asuh demokratis ini menanamkan disiplin kepada anak dan menghargai kebebasan yang tidak mutlak.
Pola asuh ini mengajarkan supaya orangtua dan anak sama-sama saling menghargai.
Anak juga bebas untuk menyampaikan pendapat dan apa yang ia mau.
Begitu pula dengan orangtua yang bisa menyampaikan apa keinginannya terhadap anak.
Dengan menerapkan pola asuh ini, tentu saja anak tidak akan menjadi tertekan.
Pola asuh ini justru bisa menumbuhkan rasa tanggung jawab pada anak.
Hingga nanti pada akhirnya, anak bisa bertindak sesuai dengan norma yang ada.
Itu dia Moms sederet keuntungan dan kerugian jika menerapkan pola asuh otoriter pada anak.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR