Dengan cara yang menyenangkan, maka akan membuat anak-anak tidak lupa akan pentingnya kebiasaan mencuci tangan di lima momen penting.
Tahun ini, sepak bola menjadi sarana utama yang dilakukan Lifebuoy untuk mengkampanyekan pentingnya cuci tangan.
Ada alasan tersendiri mengapa sepak bola dipilih untuk mengkampanyekan gerakan #JuaraCuciTangan.
"Tahun ini Lifebuoy kembali merayakan Hari Cuci Tangan Sedunia lewat kampanye #JuaraCuciTangan untuk terus memperkuat pesan CTPS di 5 momen penting melalui sepak bola, olahraga yang digemari 77 persen masyarakat Indonesia dari berbagai usia, terasuk ana-anak," jelas Kevin lagi.
Tak hanya kesehatan fisik, kebiasaan cuci tangan ini rupanya juga memiliki pengaruh penting terhadap mental anak-anak.
Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psi., yang merupakan seorang Psikolog Klinis mengungkapkan bahwa melalui sepakbola, dapat membuat anak belajar untuk disiplin.
"Melalui sepak bola, anak belajar untuk disiplin dan konsisten berlatih agar bisa menjadi juara," tutur Anna.
"Jika dihubungkan dengan kebiasaan CTPS, anak jadi terbiasa untuk lebih disiplin dan konsisten memberishkan diri sebagai ritual yang tidak terlepaskan dari bermain sepak bola," lanjutnya.
Menurut Anna, sepak bola merupakan jenis olahrga yang baik untuk kondisi mental anak.
Sebab olahraga satu ini dapat membantu anak belajar tentang pentingnya kerja sama untuk mencapai tujuan.
Menghubungkan dengan kebiasaan CTPS, anak akan lebih memahami pentingnya kerja sama dalam saling mengingatkan teman atau anggota keluarga agar rutinn mencuci tangan.
Penulis | : | Geralda Talitha |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR