Menurut Jean Piaget, tokoh psikologi perkembangan, kemampuan berpikir anak balita dengan usia sekolah memiliki perbedaan nyata.
Anak usia 2-7 tahun berada dalam tahap berpikir praoperasional.
Maksudnya, dalam memahami sesuatu anak masih berpikir konkret atau belum dapat berpikir secara abstrak. Kemampuan berbahasanya pun masih terbatas.
Sementara kemampuan berpikir anak usia sekolah (7-12 tahun) sudah berada pada tahap operasional.
Ia sudah dapat memahami hal-hal yang abstrak.
Contoh, kalau berbicara dengan si kakak yang berusia 10 tahun, orang tua bisa berkata, "Kamu enggak boleh mengambil barang orang lain tanpa izin. Itu namanya mencuri dan mencuri adalah perbuatan yang salah."
Tetapi jika berbicara dengan si adik yang berusia 5 tahun, orang tua tak bisa berkata seperti itu, melainkan, "Kalau Adek mengambil barang Nino, nanti Nino jadi sedih."
Agar terjalin komunikasi efektif antara orang tua dan anak balita, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
Gunakan bahasa yang singkat, sederhana, dan tidak panjang lebar.
Orang dewasa saja terkadang bingung jika mendengar pembicaran yang panjang lebar, apalagi anak.
Lantaran itu, gunakan komunikasi yang to the point sehingga maksud orang tua dapat lebih mudah dipahami. Contoh, "Dek, buang kertasnya di keranjang sampah, ya."
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR