Jadi bisa dibagi tugas, anak perempuan menyapu dan anak laki-laki mengepel, atau sebaliknya.
Jika tidak dilakukan pembagian tugas seperti itu, anak laki-laki akan berlagak seperti raja yang setiap keinginannya dipenuhi tanpa melakukan suatu hal. Ajarkan juga sopan santun yang sama seperti anak perempuan.
Karena sopan santun tidak hanya untuk anak perempuan.
Orangtua yang memasukan anak laki-lakinya di beberapa ekstrakulikuler biasanya lebih merasa aman karena anaknya dijamin tidak nakal.
Siapa bilang? Terlalu banyak kegiatan juga akan membuat anak lelah atau bosan.
Ketika rasa itu muncul, anak biasanya akan mengganggu teman lainnya, atau menjadi pemalas.
Percayalah, menyibukan anak laki-laki tidak menjauhkannya dari masalah. Sewajarnya saja, atau lebih baik orangtua mengikuti keinginan anak.
Siapa bilang pendidikan seks hanya untuk anak perempuan? Anak laki-laki juga perlu.
Mungkin orangtua tidak khawatir karena anak laki-laki tidak akan mengalami 'kecelakaan' seperti hamil di luar nikah, tapi anak laki-laki yang bisa menghamili perempuan di luar sana.
Selain itu anak laki-laki juga bisa mengalami pelecehan seksual.
Makanya pendidikan seks sangat penting diajarkan sejak dini. Mulai lah mengajari pendidikan seks sesuai dengan usia mereka.
Baca Juga: Membedakan Pola Asuh Anak dan Remaja yang Harus Diketahui Orang Tua
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR