Tanda air ketuban pecah mungkin dapat berbeda setiap orang. Namun, beberapa ibu hamil merasa seperti sedang ingin buang air kecil.
Proses pecahnya air ketuban bisa saja terasa seperti inkontinensia urine atau kondisi saat seseorang sulit menahan buang air kecil hingga mengompol.
Oleh karena itu, tidak jarang ibu hamil kesulitan membedakan apakah itu benar-benar air kencing atau memang benar air ketuban.
Dilansir dari Parents, cara membedakannya adalah dengan mengendusnya. Urin memiliki warna kekuningan dan berbau seperti amonia, sedangkan cairan ketuban biasanya tidak berbau
Moms dapat mencoba duduk atau berbaring selama sekitar 30 menit. Jika tetap basah pada akhir waktu itu, bisa jadi itu adalah cairan ketuban.
Jika kering, kemungkinan besar penyebabnya adalah urin atau keluarnya cairan.
Saat ketuban pecah, ibu hamil juga mungkin merasakan semburan cairan ketuban, atau mungkin hanya melihat tetesan perlahan.
Jumlahnya tergantung pada seberapa besar robekan. Jika kantung ketuban pecah di bawah kepala bayi, maka cairan telah menumpuk dan akan menyembur keluar.
Tetapi jika pecahnya terjadi lebih tinggi di dalam rahim, cairan menetes di antara kantung dan lapisan rahim, sehingga alirannya tidak akan terlalu deras.
Namun, dalam semua kasus, aliran cairan tidak dapat dikontrol,
Dalam banyak kasus, aliran cairan ketuban sering tidak terkontrol. Ibu hamil bisa saja mendapat total 2,5-3 cangkir cairan ketuban.
Baca Juga: Ciri-ciri Air Ketuban Pecah yang Biasa Dirasakan oleh Ibu Hamil
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR