Sebelum tahu penjelasan dibalik ketuban pecah tapi tidak ada kontraksi, sebaiknya Moms pelajari terlebih dahulu hal-hal yang akan terjadi setelah ketuban pecah.
Melansir Healthline via Nakita, ketuban pecah pada dasarnya terjadi ketika kantung ketuban dalam rahim robek sepenuhnya atau sebagian.
Saat kantung ketuban robek, cairan di dalamnya akan keluar melalui serviks (rahim) dan vagina.
Kemudian, diikuti oleh kepala bayi yang bergerak ke bawah secara perlahan.
Dalam beberapa kasus, kantung ketuban juga bisa pecah akibat komplikasi seperti infeksi atau polihidramnion, Moms.
Sebagai informasi, polihdroamnion merupakan kondisi dimana seorang ibu hamil memiliki cairan ketuban berlebih.
Bahkan, ada beberapa kasus dimana kantung ketuban bisa pecah pada awal atau menjelang pertengahan akhir kehamilan.
Lantas, apakah ketuban pecah tapi tidak ada kontraksi berbahaya untuk janin?
Pada dasarnya, ketika ketuban pecah dan kontraksi belum muncul, hal ini belum berbahaya bagi janin itu sendiri.
Akan tetapi, 24 jam setelah ketuban pecah, maka risiko bahaya pada janin semakin meningkat akibat masuknya infeksi dan benda asing dari luar.
Alhasil, bayi bisa terlahir secara prematur, memiliki berat badan lahir rendah, bahkan bisa meninggal.
Baca Juga: Suami Istri Wajib Tahu Hal yang Perlu Ibu Lakukan Saat Ketuban Pecah
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR