Nakita.id - Apakah Moms pernah mendengar pemeriksaan ANC?
Sampai saat ini, masih banyak ibu hamil termasuk Moms yang belum tahu secara mendalam terkait pemeriksaan ANC itu sendiri.
Padahal, penting sekali bagi Moms untuk melakukan pemeriksaan ANC yang rutin selama kehamilan.
Hal ini dilakukan untuk memantau kesehatan baik pada ibu hamil maupun janin dalam kandungan.
Juga, untuk mencegah risiko munculnya komplikasi kehamilan.
Jangan khawatir, karena Nakita sudah meminta salah satu dokter spesialis kandungan untuk membantu menjelaskan terkait pemeriksaan ANC ini.
Yaitu, dr. Arief Gozali, Sp.OG yang saat ini berpraktik di RSU Bunda Jakarta.
Tanpa berlama-lama lagi, simak terus penjelasan berikut ini, ya.
Menurut pemaparan dr. Arief, pemeriksaan ANC adalah pemeriksaan ibu hamil yang teratur dan berkala.
"Untuk apa? Intinya untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil. Dan, mempersiapkan ibu hamil secara mental, psikis, dan tentunya finansial," ungkap dr. Arief saat diwawancarai Nakita pada Kamis (17/11/2022).
dr. Arief menyampaikan, semuanya ini penting untuk menghadapi suatu kehamilan, persalinan, masa nifas, hingga masa menyusui.
Pemeriksaan ANC, lanjut dr. Arief, sebetulnya merupakan sebuah mandatory atau kewajiban.
"Kenapa? Karena, di Indonesia sendiri, angka kematian ibu hamil sangat tinggi di Asia Tenggara," jelas dr. Arief.
"Dengan pemeriksaan yang terpadu saja, angka kematiannya masih tinggi. Jadi, tentunya (pemeriksaan ANC) wajib dilakukan," lanjutnya menegaskan.
Dalam pemeriksaan ANC sendiri, selain mendekatkan diri kepada pasien, dr. Arief menjelaskan bahwa dokter juga harus terikat dengan pasien secara emosional.
"Kenapa? Karena, kita juga butuh pasien untuk terbuka kepada dokternya, sehingga dia (pasien) akan menjelaskan sebetulnya apa saja masalah-masalah dalam kehamilannya," jelasnya.
"Selain untuk memeriksa kehamilan, dari usia, pertumbuhan, hingga kesehatannya, kita (dokter) juga harus melihat faktor risikonya apa saja yang kira-kira dapat membahayakan ibu dan bayinya selama kehamilan dan persalinannya," lanjutnya menjelaskan.
dr. Arief memaparkan, pemeriksaan ANC dilakukan secara bertahap sesuai dengan usia kehamilan.
Mulai dari trimester satu, trimester dua, dan trimester tiga.
"Untuk pemeriksaannya pertama adalah anamnesis," kata dr. Arief.
"Kalau pertama kali datang, kita (dokter) akan pastikan dulu bagaimana HPHT (haid pertama, haid terakhir) untuk menentukan usia kehamilan, walaupun kita tidak bisa memastikan secara keseluruhan," lanjutnya.
Baca Juga: Ketahui Syarat Periksa Kandungan di Bidan yang Harus Moms Persiapkan Berikut Ini
Menurut dr. Arief, haid setiap wanita itu berbeda-beda, ada yang teratur dan ada yang tidak.
"Lalu, yang berikutnya, kita tanyakan juga mengenai riwayat persalinan sebelumnya. Apakah ada masalah, komplikasi, lalu apakah ada penyakit bawaan atau penyakit dalam keluarga yang bisa berisiko. Atau, memang ibu ini ada pengobatan-pengobatan tertentu," ungkap dr. Arief.
Selanjutnya, lanjutnya, dokter akan memeriksa status kesehatan ibu hamil tersebut.
Mulai dari segi nutrisinya, kondisi kesehatan tubuh, hingga penyakit yang tidak dirasakan langsung.
"Contohnya adalah skrining kanker rahim yang wajib dilakukan sebelum hamil, dan skriningnya itu dapat dilakukan walau dalam kondisi hamil," sebut dr. Arief.
Setelah itu, lanjut dr. Arief, dilanjutkan ke pemeriksaan kehamilan itu sendiri tergantung usia kehamilan tersebut.
Kemudian, ditentukan tinggi fundus (puncak rahim) untuk melihat perkiraan besar bayi dalam kandungan seperti apa, dan pertumbuhannya seperti apa. Juga, denyut jantungnya.
Setelah pemeriksaan, dokter kandungan biasanya akan membahas temuan-temuan dalam pemeriksaan.
Juga, melakukan sesi konseling secara mendalam dengan pasien.
"Dari yang paling utama adalah, membahas bagaimana kelangsungan kehamilannya. Kita harus membuat plan-nya, business plan-nya, petanya. Apalagi dari hamil pertama," saran dr. Arief.
"Kita sudah bisa memperkirakan bagaimana sih nanti rencana persalinannya. Apakah nanti harus normal, atau misalnya pada kasus ini," terangnya.
Baca Juga: Rangkaian Pemeriksaan Ibu Hamil pada Trimester 1 di Bidan Apa Saja? Jangan Sampai Lupa Melakukannya!
"Itu (perencanaan) sudah bisa dilakukan dari awal, sehingga si pasiennya sudah siap dari segi fisik, nutrisi, atau dengan faktor-faktor risiko tertentu," lanjut dr. Arief menerangkan.
Menurut dr. Arief, selama masa pandemi, Kemenkes menyarankan untuk pemeriksaan di trimester satu harus 2 kali.
"Lalu, di trimester 2, cukup sekali datang di (usia kehamilan) 20 minggu," ucapnya.
"Nah, di trimester 3, itu juga 3 kali datang," lanjutnya.
Jadi, total pemeriksaan ANC selama kehamilan harus 6 kali kunjungan.
Apabila ada keluhan selama kehamilan, Moms bisa memanfaatkan akses telepon ke pusat kesehatan, dokter, ataupun rumah sakit.
"Kalau ini memang sudah sesuai arahan dari Kemenkes di masa covid ini," ungkap dr. Arief.
Sebetulnya, kata dr. Arief, pemeriksaan ANC dapat dilakukan di hampir seluruh fasilitas kesehatan.
"Jadi, dari layanan primer dengan dokter umum atau bidan. Lalu, di klinik utama sampai rumah sakit," sebutnya.
Pemeriksaan ini dilakukan secara berjenjang tergantung tingkat risikonya.
Pasien dengan tingkat risiko tinggi harus dibawa periksa ke rumah sakit dan langsung dengan dokter spesialis untuk mencegah munculnya komplikasi kehamilan.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR