Yaitu saat ia harus menulis di papan tulis atau “mengiris” sayuran waktu main pasar-pasaran.
5. Pengendalian diri
Permainan ini adalah ajang pelampiasan emosi.
Ia pura-pura jadi ibu atau guru yang sedang memarahi anak/muridnya.
Biasanya yang jadi objek marah-marahnya adalah bonekanya.
Saat bermain dengan teman-temannya, ia harus berbagi, bertenggang rasa, dan bekerja sama dalam kelompok yang berbeda pandangan, sifat, maupun karakter.
Anak akan terbantu untuk mengembangkan kemampuannya berbahasa, daya imajinasi, dan kreativitas.
Amati dengan baik, apakah si Kecil lebih senang mojok dengan teman khayalnya?
Sebab, bila anak sampai menghabiskan banyak waktunya dengan berfantasi, ia akan kehilangan kesempatan untuk bergaul dengan teman-temannya.
Kelak ia akan mengalami kesulitan untuk diterima teman sebayanya.
Masalahnya, teman khayal tak dapat mengajarkan keterampilan bermain atau memberi anak kesempatan belajar bermain bersama dengan anak sebaya.
(Sumber: Tabloid Nakita)
Playground of Nusa Nipa Sekolah Cikal, Gaungkan Pentingnya Jaga Harmoni antara Alam dan Sesama Makhluk Hidup
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR