Nakita.id – Kapan harga emas naik bisa dibilang merupakan salah satu hal yang kerap dipertanyakan orang.
Bukan tanpa alasan, kapan harga emas naik menjadi hal yang ingin diketahui orang-orang.
Pasalnya, harga emas memang terbilang dinamis, sering naik maupun turun.
Saat ini, emas masih menjadi investasi yang digemari banyak orang, terutama bagi mereka yang pemula.
Tak heran bila emas kerap disebut sebagai investasi aman atau risk free, karena risikonya yang tidak besar.
Namun, jika ingin mencoba berinvestasi emas, Moms perlu siap menghadapi harga emas yang sangat dinamis.
Ya, secara umum, harga emas selalu mengalami kenaikan.
Per hari ini, Kamis 24 November 2022, harga emas naik Rp4.000 dan berada di level Rp981.000 per gram.
Dengan kenaikan harga tersebut, lantas timbul pertanyaan, kapan harga emas naik.
Selain itu, tak sedikit juga yang bertanya-tanya apa saja penyebab harga emas bisa naik dan juga turun.
Agar tidak lagi penasaran, berikut ini penjelasannya untuk Moms.
Baca Juga: Cara Gadai Emas di Pegadaian Tanpa Surat, Aman dan Terjamin
Jika berbicara tentang kapan kenaikan harga emas terjadi, ada beberapa penyebab yang meliputinya.
Melansir dari laman Sikapi Uangmu OJK, berikut ini sejumlah penyebab harga emas naik dan turun.
Berbagai situasi yang terjadi di sekeliling kita seperti politik, ekonomi, krisis, resesi, atau perang adalah salah satu pemicu naik dan turunnya harga emas.
Salah satu yang pernah terjadi di Indonesia adalah pada tahun 1998.
Dalam kondisi ekonomi dan politik yang kacau balau, emas seringkali dianggap sebagai penyelamat.
Karena itulah, saat terjadi krisis atau perang, biasanya harga emas akan melonjak naik.
Selain itu, penyebab lain adalah situasi perang dagang Amerika Serikat dan China.
Situasi ini menggenjot investor global berbondong-bondong untuk berinvestasi aset aman (safe haven), salah satunya emas.
Tidak heran kalau harga emas naik karena memang peminatnya sedang banyak-banyaknya.
Namun, kala situasi mulai adem, safe haven seperti emas akan kekurangan peminat.
Risk appetite investor datang lagi dan perburuan terhadap aset-aset berisiko pun dimulai.
Baca Juga: Tak Perlu Was-was Lagi, Begini Tips Menyimpan Emas di Dalam Rumah yang Aman
Harga emas bisa jadi akan turun nantinya.
Bahkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengakui bahwa emas kerap menjadi pilihan investor di kala ketidakpastian ekonomi global saat ini.
Setidaknya ada tiga alasan emas baru dipilih ketika ekonomi sedang tidak menentu atau terdapat gejolak geopolitik.
- Nilai emas tetap terjaga meski terjadi inflasi atau deflasi.
- Nilai emas tetap terjaga meski terjadi krisis ekonomi atau perang.
- Permintaan akan emas tidak berkurang seiring dengan ketersediaan emas yang terbatas.
Tak heran, pamor emas umumnya melejit ketika sedang krisis.
Hukum penawaran dan permintaan juga berlaku pada emas.
Lebih besar permintaan emas ketimbang penawarannya, membuat harga logam mulia bakal naik.
Sebaliknya, harganya akan turun apabila penawaran lebih besar daripada permintaannya.
Harga emas juga sangat tergantung dari kebijakan moneter yang diambil bank sentral Amerika Serikat (Federal System atau secara informal disebut The Fed).
Baca Juga: Pintar Sebelum Membeli itu Penting, Simak Perbedaan Emas Muda dan Emas Tua di Sini
Kebijakan moneter yang dimaksud adalah kebijakan menaikkan atau menurunkan suku bunga. Kalau The Fed menurunkan suku bunga, emas berpotensi naik harganya.
Sebab, dolar menjadi tidak menarik sebagai pilihan investasi dan orang-orang cenderung menempatkan uangnya dalam bentuk emas, begitu juga sebaliknya.
Inflasi adalah salah satu faktor utama yang membuat harga-harga barang semakin naik, tak terkecuali pada harga emas.
Semakin tinggi tingkat inflasi, maka semakin mahal pula harga emas.
Hal ini dikarenakan masyarakat yang enggan menyimpan aset mereka dalam bentuk uang yang mudah kehilangan nilainya dan lebih memilih berinvestasi emas yang harganya cenderung stabil dan lebih aman ketika inflasi.
Karena semakin diminati inilah, maka harga emas akan meningkat pula.
Harga emas dalam negeri mengacu pada harga emas internasional yang dikonversi dari dolar Amerika Serikat (AS) ke dalam mata uang rupiah.
Oleh karena itu, harga emas sangat dipengaruhi oleh pergerakan rupiah terhadap dolar AS.
Apabila nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah, maka harga emas lokal menguat atau tinggi.
Sebaliknya, bila nilai tukar rupiah menguat, maka harga emas lokal cenderung turun.
Nah, itu dia Moms jawaban tentang kapan harga emas naik. Semoga menjawab rasa penasaran Moms.
Baca Juga: Cara Membeli Gelang Emas Asli di Online Anti Imitasi!
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR