Nakita.id – Ari-ari bayi merupakan organ yang penting bagi Si Kecil.
Dengan adanya ari-ari asupan nutrisi dan oksigen bayi terpenuhi.
Sehingga dapat melindungi bayi dari infeksi bakteri yang kerap dibawa oleh ibu.
Sebenarnya ari-ari merupakan sisa-sia kelahiran yang harus dibuang.
Tetapi di Indonesia justru berbeda dalam memperlakukan ari-ari.
Ada ritual dan perawatan khusus dalam mengurus ari-ari bayi baru lahir.
Banyak masyarakat yang mengganggap bahwa ari-ari menjadi bagian yang tak terpisahkan dari bayi yang dilahirkan.
Bahkan ari-ari bisa disebut saudara atau penjaga bayi.
Maka setelah dilahirkan, ari-ari akan dikubur di dalam tanah.
Biasanya yang mengubur ari-ari adalah ayah sang bayi.
Lantas, apa manfaat membuang ari-ari bayi dengan cara dikubur?
Baca Juga: Berapa Lama Ari-ari Bayi Harus Diberi Lampu dan Apa Maknanya?
Dilansir dari berbagai sumber, jika dipandang dari segi kebersihan dan kesehatan, setiap bagian tubuh manusia memang sebaiknya dikubur.
Termasuk ari-ari bayi yang baru lahir yang perlu dikubur.
Pasalnya, jika ari-ari bayi tidak dikubur nanti akan mengundang bakteri penyakit akibat proses pembusukan.
Belum lagi jika Moms membuangnya secara sembarangan ini bisa meningkatkan risiko menjadi santapan hewan.
Jadi membuang ari-ari dengan cara dikubur merupakan tindakan yang paling tepat.
Di beberapa daerah, kuburan ari-ari biasanya akan diberikan penerangan.
Penerangan ini umumnya dilakukan selama 35 hari.
Bukan tanpa sebab, penerangan ini melambangkan agar Si Kecil selalu diberikan penerangan dalam kehidupannya.
Tetapi, ini juga bisa jadi tanda jika terdapat anggota keluarga baru di dalam rumah.
Sehingga masyarakat sekitar atau siapapun yang lewat tidak membuat kegaduhan.
Apalagi bayi sangat sensitif ketika mendengar suara yang terlalu berisik.
Baca Juga: Cara Membersihkan Ari-ari Bayi Baru Lahir Sebelum Dikubur Agar Tidak Bau, Dads Wajib Tahu!
1. Siapkan gerabah atau kendil untuk menyimpan ari-ari.
2. Siapkan kain putih untuk membungkus ari-ari beserta garam, asam jawa, dan jeruk nipis.
3. Bersihkan ari-ari dari sisa darah yang masih menempel sebelum disimpan di dalam kendil.
4. Gunakan garam kasar dan asam jawa saat mencuci ari-ari guna mengurangi bau (opsional).
5. Setelah dicuci, taburkan kembali garam di atas ari-ari, jika kondisinya mulai membusuk Moms bisa tambahkan perasan jeruk nipis untuk menghilangkan baunya.
6. Bungkus menggunakan kain putih, ikat dengan kuat.
7. Masukkan ke dalam kendil yang telah disiapkan.
8. Buat lubang yang cukup dalam di tanah, Moms bisa menggalinya sekitar setengah meter untuk mengubur ari-ari.
9. Tutup lubang dengan rapat agar aroma dari ari-ari bayi tidak tercium oleh hewan liar.
Proses penguburan ari-ari bayi biasanya disesuaikan dengan tradisi masing-masing.
Dengan begitu, bisa saja penguburan ari-ari bayi di setiap tempat berbeda-beda.
Baca Juga: Mitos dan Fakta Mengubur Ari-Ari Bayi dengan Tanah
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR