Rokok mengandung zat berbahaya seperti tar, nikotin, dan karbon monoksida yang membahayakan ibu dan bayi.
Menurut CDC, merokok menyebabkan komplikasi plasenta dan memperlambat perkembangan janin yang dapat mengakibatkan keguguran.
Tinjauan sistematis tahun 2014 yang diterbitkan dalam American Journal of Epidemiology melaporkan bahwa setiap batang rokok yang dihisap per hari meningkatkan risiko relatif keguguran sebesar 1 persen.
Selain itu, studi tersebut juga melaporkan bahwa perokok pasif meningkatkan risiko keguguran sebesar 11%.
Hal yang sama juga terjadi apabila ibu hamil minum alkohol.
Tidak diketahui jumlah alkohol, jenis alkohol atau waktu minum yang dianggap aman selama kehamilan.
Menurut CDC, alkohol dalam darah ibu dapat diteruskan ke bayi melalui tali pusat yang menyebabkan kerusakan fisik, mental dan meningkatkan kemungkinan keguguran atau kelahiran mati.
Dalam sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam Alcoholism: Clinical and Experimental Research menemukan bahwa minum alkohol selama kehamilan meningkatkan risiko keguguran sebesar 19%.
Tempat-tempat seperti sauna, jacuzzi dan semacamnya membuat wanita hamil berisiko mengalami kepanasan hingga dehidrasi.
Kenaikan suhu inti ibu yang signifikan dapat memengaruhi perkembangan bayinya, terutama selama trimester pertama.
Dilansir dari emedicineHealth, beberapa penelitian telah menemukan bahwa risiko keguguran dapat berlipat ganda jika wanita hamil menggunakan salah satunya selama trimester pertama.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR