Hiperhidrosis primer tidak memiliki penyebab medis yang jelas, sedangkan hiperhidrosis sekunder disebabkan oleh kondisi medis seperti diabetes, infeksi, atau perubahan hormonal.
Dilansir dari Healthline, keringat abnormal tanpa penyebab medis disebut hiperhidrosis primer.
Ini dapat menyebabkan keringat terisolasi pada satu atau lebih area, seperti ketiak (hiperhidrosis aksila), wajah, daerah selangkangan, telapak tangan, dan daerah di bawah payudara.
Orang dengan hiperhidrosis primer mungkin berkeringat jauh lebih banyak saat cuaca panas.
Mereka mungkin juga berkeringat lebih banyak setelah berolahraga atau saat merasa stres.
Bahkan, hiperhidrosis primer dapat menyebabkan berkeringat tanpa alasan sama sekali.
Ini terjadi karena saraf yang terlalu aktif sehingga membuat kelenjar keringat bekerja meski tubuh tidak membutuhkan pendinginan.
Hiperhidrosis primer biasanya dimulai di masa pubertas dan tampaknya terjadi pada beberapa keluarga, jadi kondisi ini mungkin berkaitan dengan genetik.
Bagi para remaja yang sedang mengalami pubertas dan menjadi lebih mudah berkeringat, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengontrolnya, yakni:
1. Jaga agar lingkungan tetap sejuk dan nyaman, terutama di malam hari.
2. Hindari makanan pedas, alkohol, kafein, dan makanan lain yang cenderung memicu keringat.
Baca Juga: 5 Tips Menghilangkan Biang Keringat pada Bayi Tanpa Bekas
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR