Nakita.id - Ternyata ini alasan anak pubertas selalu berkeringat. Cara mengatasinya agar anak tidak malu juga ada di sini.
Berkeringat adalah bagian alami dari pubertas, yakni saat kelenjar keringat menjadi lebih aktif dan tubuh memproduksi lebih banyak hormon.
Mengingat fakta bahwa berkeringat adalah sesuatu yang alami bagi semua orang, bahkan mungkin lebih sering di masa remaja, perlu diketahui bahwa keringat berlebih juga bisa menjadi masalah.
Remaja yang mengalami keringat berlebih atau tidak terduga dapat menderita kondisi yang disebut hiperhidrosis.
Meskipun hiperhidrosis cukup umum, kondisi ini dapat mengurangi kepercayaan diri sehingga memengaruhi aktivitas sehari-hari.
Bahkan, beberapa remaja mungkin menghadapi masalah kulit yang mengganggu akibat keringat berlebih.
Remaja yang mengalami hiperhidoris sebaiknya dikonsultasikan ke dokter anak agar bisa mendapatkan lebih banyak informasi dan pilihan pengobatan.
Seperti yang telah disebutkan, pubertas adalah masa ketika kelenjar keringat menjadi lebih aktif dan tubuh memproduksi lebih banyak hormon.
Oleh sebab itu, berkeringat menjadi hal yang umum dialami para remaja di masa pubertas.
Namun, meski normal, keringat berlebih juga bisa menjadi masalah yang perlu diatasi.
Keringat berlebih atau hiperhidrosis terbagi menjadi dua jenis, yakni hiperhidrosis primer dan hiperhidrosis sekunder.
Baca Juga: Ciri Fisik Pubertas Anak Perempuan Selain Perubahan Bentuk Payudara
Hiperhidrosis primer tidak memiliki penyebab medis yang jelas, sedangkan hiperhidrosis sekunder disebabkan oleh kondisi medis seperti diabetes, infeksi, atau perubahan hormonal.
Dilansir dari Healthline, keringat abnormal tanpa penyebab medis disebut hiperhidrosis primer.
Ini dapat menyebabkan keringat terisolasi pada satu atau lebih area, seperti ketiak (hiperhidrosis aksila), wajah, daerah selangkangan, telapak tangan, dan daerah di bawah payudara.
Orang dengan hiperhidrosis primer mungkin berkeringat jauh lebih banyak saat cuaca panas.
Mereka mungkin juga berkeringat lebih banyak setelah berolahraga atau saat merasa stres.
Bahkan, hiperhidrosis primer dapat menyebabkan berkeringat tanpa alasan sama sekali.
Ini terjadi karena saraf yang terlalu aktif sehingga membuat kelenjar keringat bekerja meski tubuh tidak membutuhkan pendinginan.
Hiperhidrosis primer biasanya dimulai di masa pubertas dan tampaknya terjadi pada beberapa keluarga, jadi kondisi ini mungkin berkaitan dengan genetik.
Bagi para remaja yang sedang mengalami pubertas dan menjadi lebih mudah berkeringat, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengontrolnya, yakni:
1. Jaga agar lingkungan tetap sejuk dan nyaman, terutama di malam hari.
2. Hindari makanan pedas, alkohol, kafein, dan makanan lain yang cenderung memicu keringat.
Baca Juga: 5 Tips Menghilangkan Biang Keringat pada Bayi Tanpa Bekas
3. Gunakan antiperspiran.
4. Pilih pakaian yang longgar.
5. Kenakan sepatu dan kaus kaki yang terbuat dari bahan yang dapat menyerap kelembapan.
6. Selalu siapkan sapu tangan atau tisu untuk menyeka keringat dan menjaga kulit tetap kering.
Selain itu, untuk mengatasi keringat berlebih ada bahan alami yang bisa digunakan.
Ini lebih ampuh daripada parfum.
Menyemprotkan parfum di tubuh belum menjamin dapat menutupi bau keringat.
Sebelum memutuskan membeli poduk mahal, yuk coba bahan alami berikut untuk mengatasi keringat berlebih pada remaja yang pubertas.
Mengutip dari Step to Health, berikut bahan alami yang bisa digunakan untuk mengatasi keringat berlebihan.
Kekuatan antimikroba dalam minyak kelapa dapat mencegah pertumbuhan bakteri, di tempat keringat berlebihan biasanya terkonsentrasi.
Apalagi jika menggabungkannya dengan kapur barus, antiperspirantnya kuat akan membantu melindungi kulit dari bau.
Baca Juga: Cara Jitu Menghilangkan Biang Keringat Bayi dengan 2 Bahan Ini
Moms cukup mencampurkan 1/2 cangkir (100 gr) minyak kelapa dan 1/2 sendok teh kapur barus sampai rata, lalu gosokkan ke area tubuh yang berkeringat dan biarkan tanpa dibilas.
Moms dapat menggunakan ramuan ini setiap hari.
Obat astringen ini akan mengurangi sekresi cairan di tangan dan ketiak.
Efek pengelupasannya membantu menghilangkan sel kulit mati dan bakteri yang berperan menimbulkan bau.
Moms hanya membutuhkan satu sendok makan garam dan dua sendok makan air perasan lemon.
Campur kedua bahan tersebut hingga berbentuk butiran pasta, lalu gosok di bagian tubuh yang bermasalah dan biarkan selama 5 menit.
Bilas dengan air hingga bersih, dan sebisa mungkin hindari terpapar sinar matahari.
Kombinasi bahan yang menarik ini ampuh mendinginkan kulit, serta menghambat pertumbuhan bakteri yang menyebabkan bau tak sedap akibat keringat berlebihan.
Caranya mudah, campur 2 sendok makan gel aloe vera dan 1 sendok teh baking soda hingga terbentuk pasta.
Gosokkan pada ketiak, kaki dan area bermasalah lainnya.
Gunakan setiap hari untuk hasil yang lebih baik.
Baca Juga: 6 Cara Mengatasi Biang Keringat Bayi dengan Bahan Alami, dari Soda Kue hingga Minyak Kelapa
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR