Selama trimester pertama, Moms lebih mungkin mengalami mual dan muntah. Kondisi ini juga disebut sebagai hiperemesis gravidarum.
Karena hal ini dapat mengakibatkan dehidrasi sehingga menghasilkan urine berwarna gelap dan keluar dalam jumlah kecil.
Berbagai vitamin dan suplemen yang mungkin dikonsumsi selama kehamilan bisa menjadi alasan lain untuk urine berwarna gelap.
Dalam kasus overdosis vitamin atau suplemen, mungkin ada darah dalam urine.
Misalnya, jika Moms mengonsumsi vitamin B, dapat memperhatikan bahwa warna urine berubah menjadi kuning cerah atau neon.
Untuk memiliki kehamilan yang sehat, ibu hamil perlu mengembangkan pola makan yang sehat. Perubahan pola makan adalah hal pertama yang harus difokuskan selama kehamilan.
Beberapa buah dan sayuran tertentu, seperti bit dan asparagus dapat mengubah warna urine.
Wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi saluran kemih, yang dapat termasuk infeksi ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.
Tanda-tanda ISK termasuk sering buang air kecil, sensasi terbakar di perut bagian bawah, dan mengeluarkan darah dan lendir di urine, yang semuanya membuat urin berwarna cerah.
Infeksi saluran kemih dapat menyebabkan urine menjadi keruh atau berbau. Moms mungkin juga mengalami demam dan nyeri punggung bawah.
Ginjal menyaring dan mengeluarkan limbah dari tubuh. Setiap infeksi atau gangguan pada ginjal dapat menyebabkan urine berwarna gelap.
Baca Juga: Penyebab Telat Haid dan Keputihan Berbau yang Patut Diwaspadai
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR