“Misalnya, saat kehamilan semakin besar, maka sakit pinggang atau punggung (yang dirasa) jadi lebih sakit, lebih cepat capek, lebih berat, kadang-kadang sampai susah jalan,” ungkap dr. Ivander.
“Terkadang, seperti yang kita ketahui bahwa skoliosis itu seringkali tidak berdiri sendiri. Kadang-kadang disertai kelainan tulang punggung yang lain,” lanjutnya mengungkapkan.
dr. Ivander menyampaikan lagi, masalah tersebut akan semakin memberikan beban atau rasa tidak nyaman di tulang punggung.
Terutama, di pinggang bagian belakang dan ketika memasuki trimester tiga ke atas.
dr. Ivander menyampaikan bahwa skoliosis saat hamil sendiri sebenarnya sudah terjadi dari sebelum hamil.
“Artinya, skoliosis sudah ada kemudian dia hamil. Tapi, kebetulan baru terdeteksi pada saat hamil,” ungkapnya.
Menurut dr. Ivander, penyebab yang paling umumnya adalah gaya hidup sejak masa kanak-kanak atau masa kecil.
“Misalnya, dengan menggunakan tas ransel yang tidak simetris pembagian beratnya. Atau, penggunaan tas selempang di satu sisi yang berkepanjangan dan lama,” sebutnya.
“Kemudian posisi menulis, kadang-kadang ada yang kebiasaan menulis miring waktu SD,” sebutnya lagi.
Hal-hal seperti itulah yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tulang anak hingga beranjak dewasa nanti, Moms.
Baca Juga: Ini Kisah Adhitya Putri yang Alami Skoliosis Selama Kehamilan
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR