Nakita.id - Moms perlu waspada dengan masalah skoliosis saat hamil.
Apalagi, sampai saat ini, masih banyak ditemukan kasus skoliosis saat hamil itu sendiri.
Maka dari itu, Moms perlu berjaga-jaga dari sekarang agar tidak mengalami skoliosis saat hamil.
Simak penjelasan berikut menurut dr. Ivander R. Utama, F.MAS, Sp.OG, M.Sc selaku dokter spesialis kandungan di RSIA Bunda Ciputat.
dr. Ivander menyampaikan, skoliosis merupakan kelainan pada tulang punggung dimana jika dilihat dari depan itu menyerupai huruf ‘S’.
“Skoliosis ini mempunyai beberapa derajat kemiringan. Ada yang miring sedikit, miring jauh,” ungkap dr. Ivander saat diwawancarai Nakita (14/12/2022).
“Kalau kita mau lihat skoliosis atau tidaknya, paling gampang adalah lihat bahunya. Kalau tidak sama rata, maka itu mengalami skoliosis,” terang dr. Ivander.
Menurut dr. Ivander, keberadaan skoliosis sendiri seringkali tidak disadari dan baru ketahuan salah satunya setelah mengukur baju.
“Kalau kita membicarakan dampak skoliosis terhadap kehamilan sendiri, skoliosis tidak berpengaruh terhadap kehamilannya. Artinya, si bayi tidak akan kenapa-kenapa kalau ibunya (mengalami) skoliosis,” jelasnya.
“Akan tetapi, lebih mungkin ibunya mengalami keluhan-keluhan yang berkaitan dengan tulang pinggang atau tulang punggung apabila ibu (hamil) mengalami skoliosis,” ungkapnya.
Biasanya, keluhan-keluhan ini sudah bisa Moms alami saat hamil besar.
Baca Juga: Miliki Putra yang Tampan, Ternyata Adhitya Putri Pernah Alami Ini Saat Hamil
“Misalnya, saat kehamilan semakin besar, maka sakit pinggang atau punggung (yang dirasa) jadi lebih sakit, lebih cepat capek, lebih berat, kadang-kadang sampai susah jalan,” ungkap dr. Ivander.
“Terkadang, seperti yang kita ketahui bahwa skoliosis itu seringkali tidak berdiri sendiri. Kadang-kadang disertai kelainan tulang punggung yang lain,” lanjutnya mengungkapkan.
dr. Ivander menyampaikan lagi, masalah tersebut akan semakin memberikan beban atau rasa tidak nyaman di tulang punggung.
Terutama, di pinggang bagian belakang dan ketika memasuki trimester tiga ke atas.
dr. Ivander menyampaikan bahwa skoliosis saat hamil sendiri sebenarnya sudah terjadi dari sebelum hamil.
“Artinya, skoliosis sudah ada kemudian dia hamil. Tapi, kebetulan baru terdeteksi pada saat hamil,” ungkapnya.
Menurut dr. Ivander, penyebab yang paling umumnya adalah gaya hidup sejak masa kanak-kanak atau masa kecil.
“Misalnya, dengan menggunakan tas ransel yang tidak simetris pembagian beratnya. Atau, penggunaan tas selempang di satu sisi yang berkepanjangan dan lama,” sebutnya.
“Kemudian posisi menulis, kadang-kadang ada yang kebiasaan menulis miring waktu SD,” sebutnya lagi.
Hal-hal seperti itulah yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tulang anak hingga beranjak dewasa nanti, Moms.
Baca Juga: Ini Kisah Adhitya Putri yang Alami Skoliosis Selama Kehamilan
Selain bisa terjadi sejak kecil, skoliosis juga bisa mulai dialami saat usianya beranjak dewasa, Moms.
“Terutama, di kasus-kasus yang kekurangan vitamin D, sehingga mengalami pengeroposan tulang,” terang dr. Ivander.
“Sehingga, tulang punggung bentuknya jadi abnormal atau bahkan mengalami komplikasi,” lanjutnya menerangkan.
dr. Ivander dengan tegas menyampaikan, penanganan skoliosis sudah bisa dilakukan sejak dini. Terutama, Moms yang sudah memiliki anak.
“Cara terbaik adalah kasih tas ransel, jangan tas selempang. Untuk tas ransel sendiri, pastikan tarikan kanan dan kirinya itu sama kuat,” ucap dr. Ivander.
“Kalaupun sudah punya tas selempang, tidak usah beli baru. (Pemakaiannya) harus gonta-ganti supaya pembagian beratnya lebih seimbang,” ucapnya lagi.
Penting untuk diingat, apabila skoliosis sendiri sudah terlanjur terjadi pada anak, dr. Ivander sangat menyarankan untuk segera diatasi.
“Misalnya, dengan menggunakan penyokong tulang punggung yang khusus untuk anak-anak. Akan tetapi, itu harus digunakan atas petunjuk dokter,” kata dr. Ivander.
“Tapi untuk yang sudah dewasa, seringkali penggunaan penyokong menjadi mungkin sangat terlambat. Bisa dicoba, tapi jika sudah terlambat, operasi jadi satu-satunya jalan,” lanjutnya.
Terakhir, dr. Ivander juga menyampaikan bahwa untuk ibu yang hamil dengan skoliosis, maka kekuatan otot-otot punggungnya sudah harus dilatih sejak dini.
Semoga penjelasan di atas terkait masalah skoliosis saat hamil bermanfaat ya, Moms.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Perempuan yang Menderita Skoliosis Dapat Melahirkan Normal
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR