Nakita.id – Rasa kecewa merupakan salah satu jenis emosi yang tidak bisa dihindari bagi siapa saja termasuk pada anak-anak.
Perasaan ini bisa menjadi emosi yang sulit dihadapi oleh anak karena membuat mereka tidak nyaman.
Kekecewaan bagi banyak anak identik dengan keinginan yang tidak terpenuhi sehingga ini lah yang membuat mereka sedih.
Meski demikian, masih sulit untuk merasakan kekecewaan juga sama sulitnya dengan melihat anak mengalami hal tersebut.
Namun sebenarnya, emosi ini penting untuk mendorong ketahanan dan membantu anak memahami ada sesuatu yang diinginkannya.
Jika Moms mengajari anak untuk mengelola kekecewaan dengan baik, itu bisa berpotensi memotivasi dalam pengambilan keputusan yang baik.
Nah, untuk itu terdapat beberapa cara yang bisa orangtua lakukan untuk membantu anak mengatasi rasa kecewa mereka.
Orang tua ingin melindungi anak mereka dari kegagalan, kesalahan dan tentunya dari kekecewaan.
Namun, hal itu justru mungkin tidak membantu anak untuk tumbuh.
Dilansir dari Times of India, untuk membuatnya lebih efisien, orang tua harus membiarkan anak merasa kecewa.
Biarkan mereka merasakan bagaimana rasanya gagal, kecewa, agar mereka bisa bekerja lebih keras dan berhasil.
Baca Juga: Bagaimana Cara Meningkatkan Kecerdasan Otak Anak? Pola Asuh Ini Jadi Kuncinya
Dorong mereka untuk mengakui apa yang mereka rasakan.
Mereka dapat dengan jujur mengungkapkan emosi yang mereka rasakan tanpa menyalahkan atau menghukum orang lain.
Jangan pernah meminta anak untuk tumbuh dewasa saat mengungkapkan rasa kecewanya.
Dengarkan apa yang mereka katakan dan akui apa yang mereka alami.
Frustrasi dan kata-kata kasar mereka mungkin tampak tidak signifikan sekarang, tetapi seiring waktu, jika tidak memvalidasinya, hal itu dapat memengaruhi kepribadian dan kepercayaan diri mereka.
Bantu anak untuk memberikan pengertian bahwa perasaan itu valid. Bantu anak belajar menyuarakan pendapat dan emosi mereka agar tidak memendam kebencian dan membuat diri mereka stres.
Ajari mereka untuk jujur dengan diri mereka sendiri tentang perasaan mereka yang sebenarnya tentang situasi tersebut.
Emosi bisa rumit, bahkan untuk orang dewasa. Terlebih lagi, berapa sulitnya bagi anak-anak untuk mengatasi emosi besar seperti kekecewaan.
Sebagai orang tua, sebisa mungkin hadir untuk membimbing anak melewatinya.
Bantu mereka dengan metode dan strategi menghadapi rasa kecewa.
Misalnya, menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan ringan, sesuatu yang mengangkat suasana hati mereka.
Baca Juga: 5 Tanda Orangtua Toxic, Bisa Berbahaya untuk Masa Depan Anak
Berdiskusilah dengan anak dan ceritakan kisah kegagalan dan tindak lanjuti bagaimana Moms berhasil.
Moms juga dapat menerapkan strategi untuk dapat menenangkan anak dalam mengatasi kekecewaan mereka.
Menarik napas dalam-dalam, menghitung sampai 10, dan mewarnai gambar adalah strategi menenangkan yang mudah dan dapat dikelola.
Jangan membuat janji besar kepada anak, karena tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan.
Namun, yang dapat Moms lakukan adalah memberi mereka perspektif yang berbeda.
Berikan narasi yang memberi mereka harapan dan memungkinkan mereka untuk mempertimbangkan jalan positif lainnya.
Ketika membantu anak menghadapi rasa kecewa terdapat sejumlah kalimat yang harus dikatakan dan tidak boleh.
Contoh ucapan yang perlu dihindari antara lain ‘berhenti bertingkah seperti bayi’, ‘lupakan saja’, dan ‘ini bukan masalah besar’.
Semua frasa ini dapat menyebabkan lebih banyak kekecewaan pada anak-anak.
Mereka cenderung merasa berkecil hati dan tidak diakui.
Sebaliknya, yang harus Moms lakukan adalah mendengarkan mereka, tanyakan apa yang mereka khawatirkan dan cari solusi bersama.
Baca Juga: 6 Pola Asuh yang Tidak Boleh Dilakukan Orangtua Pada Anak, Bisa Berpengaruh Pada Masa Depannya
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR