Nakita.id – Buah-buahan merupakan bagian penting terutama saat menyusui karena menyediakan nutrisi penting untuk menjaga ibu dan bayi tetap sehat.
Meski begitu, terkadang beberapa wanita tidak yakin tentang pilihan makanan yang akan ia konsumsi.
Salah satu keraguan tersebut adalah apakah makan nanas selama menyusui, aman atau tidak.
Nanas dikenal sebagai buah yang mampu menghidrasi tubuh dengan baik.
Berkat kandungan seperti serat makanan, vitamin C, dan komponen lainnya yang mendukung kesehatan jangka panjang.
Sebagian besar nutrisi ini dapat disalurkan melalui ASI dan dapat diterima juga pada bayi.
Namun, di sisi lain, nanas bersifat asam, sehingga dikhawatirkan bisa menyebabkan ruam popok pada bayi yang menyusui.
Lantas, apakah buah ini aman dikonsumsi untuk ibu menyusui? Yuk simak penjelasannya.
Ya Moms, nanas merupakan buah bergizi yang bisa dikonsumsi saat menyusui.
Dilansir dari Mom Junction, tidak ada studi penelitian yang menguatkan keyakinan bahwa bayi yang disusui mengalami ruam popok karena ibu mereka mengonsumsi buah-buahan asam.
Seorang ibu yang sedang menyusui dapat menjadikan nanas sebagai bagian dari makanannya.
Baca Juga: 5 Dampak Buruk Ibu Menyusui Merokok yang Dirasakan Bayi Baru Lahir
Tetapi, hanya setelah dia menyusui bayinya saat berusia kurang lebih 5-6 bulan.
Dalam beberapa bulan pertama, karena saluran usus bayi belum sepenuhnya matang dan belum berkembang.
Bayi mungkin sensitif terhadap makanan asam dalam jumlah tinggi dalam makanan.
Ini dapat mengganggu perut bayi dan ia mungkin kembung, rewel.
Kadang-kadang, dia mungkin mengalami ruam popok karena kulitnya sangat sensitif dengan sifat asam seperti buah jeruk.
Namun, makan nanas saat sedang menyusui benar-benar aman.
Ini karena makanan asam seperti nanas, dan tomat tidak memengaruhi ASI, sebab makanan ini tidak mengubah keseimbangan pH plasma ibu.
Namun demikian, jika Moms mencurigai makanan apa pun, termasuk nanas, memengaruhi bayi, hilangkan dari makanan selama beberapa hari dan amati perubahannya.
Jika bayi menunjukkan peningkatan kesehatannya, kemungkinan besar makanan tersebut memengaruhi mereka melalui ASI.
Nanas dikenal memiliki beberapa khasiat obat dan terapeutik. Sebagian besar berkati adanya bromelain, enzim yang ditemukan dalam buah dan batang nanas.
Berikut ini beberapa manfaat dari makan nanas sebagai bagian dari diet menyusui yang seimbang.
Baca Juga: 6 Pantangan Makanan Ibu Menyusui yang Harus Dihindari, Salah Satunya Cokelat
- Nanas menawarkan kandungan air yang baik untuk menghidrasi tuvuh agar produksi ASI tetap berjalan.
Selain air, nanas juga menyediakan beberapa zat gizi mikro untuk mendorong pemulihan pascapersalinan dan bermanfaat bagi kesehatan jangka panjang.
- Nanas mengandung vitamin C seperti potasium dan folat, yang dapat berkontribusi pada kebutuhan nutrisi ibu menyusui.
- Nanas makanan kaya serat, dapat membantu menjaga pergerakan usus tetap lancar. Karena beberapa ibu mengalami sembelit selama masa nifas.
- Buah ini menawarkan antioksidan dan melawan kerusakan akibat radikal bebas untuk meningkatkan kesehatan jangka panjang.
Selain itu, ia memiliki bromelain, flavonoid, dan senyawa fenolik, seperti asam coumaric, asam ferulat, asam klorogenat, dan asam ellagic, yang juga memberikan efek antioksidan penting untuk fungsi sistem kekebalan tubuh yang kuat.
Saat pergi ke supermarket untuk membeli nanas, pastikan hanya memilih yang terbaik dan segar setiap saat.
Cari nanas dengan daun berwarna hijau gelap dan bagian luar berwarna kuning kehijauan. Ini menunjukkan bahwa nanas sudah matang dan segar.
Pilih nanas yang terasa berat untuk ukurannya. Nanas yang berat seringkali lebih segar, lebih manis, dan lebih matang.
Hirup pangkal nanas. Nanas segar dan matang berbau harum dan menyenangkan.
Nanas yang matang memiliki kulit yang memiliki warna kuning kecokelatan yang konsisten di seluruh bagiannya, tanpa cacat atau bintik. Pastikan nanas yang Moms pilih tidak memiliki mata yang gelap.
Baca Juga: Apakah Aman Ibu Menyusui Makan Durian? Simak Penjelasannya di Sini!
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR