Nakita.id - Sekitar pukul 05.30 WIB, Aceh gempa!
Gempa ini dicatat oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), di Aceh Singkil.
Tidak hanya di satu daerah saja yang merasakannya, 4 kabupten sekitarnya juga merasakan lindu, atau getaran gempa dari Aceh Singkil ini.
Karena Aceh pernah mengalami bencana alam tsunami yang sangat dahsyat karena gempa bumi, banyak masyarakat yang bertanya soal potensi tsunami setelah gempa Aceh?
Simak selengkapnya di sini.
Melansir dari BPBD, gempa bumi dengan magnitudo (M)6,2 terjadi di Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh, Senin (16/1).
Fenomena ini terjadi sekitar pukul 05:30 WIB dengan pusat gempa berada pada 47 km Tenggara Kabupaten Aceh Singkil.
Tepatnya lokasi pusat gempa berada di titik koordinat 1.91 LU,97.83 BT, 47 Km tenggara Aceh Singkil, di kedalaman 23 Km.
Kejadian ini sempat menyebabkan warga sekitar panik, dikarenakan gempa dirasakan 3-10 detik di empat kabupaten yakni Kabupaten Aceh Singkil, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Nias Utara, dan Kabupaten Aceh Selatan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Singkil melaporkan pihaknya segera menerjunkan tim reaksi cepat ke wilayah yang merasakan guncangan.
Tim BPBD menelusuri wilayah lokasi guncangan untuk pengecekan potensi dampak kerusakan.
Baca Juga: Kaleidoskop: Deretan Gempa Bumi yang Terjadi di Indonesia Sepanjang 2022
Aktivitas warga tetap normal pascakejadian ini. Hingga kini, dilaporkan tidak ada dampak korban jiwa.
BMKG merilis parameter gempa M6,2 berpusat di laut dengan kedalaman 23 km. Berdasarkan pemodelannya, gempa ini tidak memicu terjadinya tsunami.
BNPB telah berkoordinasi dengan BPBD setempat dan memonitor situasi pascagempa melalui Pusdalops BNPB.
Masyarakat diimbau untuk waspada dan siap siaga terhadap potensi gempa susulan.
Pastikan sumber informasi terkait gempa diperoleh dari sumber yang dapat dipertanggung jawabkan.
Gempa susulan memang bisa terjadi, tapi BMKG memastikan kalaiu tidak ada tsunami.
Karena gempa saat ini tidak berpotensi tsunami.
Meski tidak berpotensi tsunami, tetap ada gempa susulan yang entah kapan.
Bisa terjadi kapan saja.
Makanya Moms dan Dads harus waspada dengan adanya gempa, salah satunya dengan menyelamatkan diri.
Soal menyelamatkan diri, ada tips tersendiri.
Baca Juga: Kaleidoskop 2022: 5 Bencana Alam Besar yang Terjadi di Indonesia Sejak Awal Tahun
- Jatuhkan tubuh ke bagian tangan dan lutut sebelum gempa bumi menghantam. Posisi ini melindungi kita dari jatuh dan tetap memungkinkan untuk bergerak jika perlu.
- Cari penutup kepala, leher dan seluruh tubuh jika memungkinkan, yaitu di bawah meja atau meja yang kokoh. Apabila tidak ada tempat berlindung, bergeraklah menuju dinding bagian dalam atau samping furnitur posisi rendah agar tidak tertimpa. Jangan lupa tutupi kepala dan leher menggunakan tangan.
- Tetap berlindung di tempat sampai guncangan berhenti. Bersiaplah bergerak jika guncangan mulai membuat barang bergeser atau rusak.
- Sebelum guncangan semakin kencang, segera jauhi kaca, benda gantung, rak buku atau furnitur besar lainnya yang bisa jatuh. Perhatikan benda yang jatuh seperti batu bata, perlengkapan lampu, hiasan dinding, dan lain sebagainya.
- Ambil sesuatu terdekat untuk melindungi kepala dan wajah dari puing-puing yang berjatuhan dan pecahan kaca.
- Ketika berada di dapur segera matikan kompor dan tutupi saat terjadi guncangan pertama.
- Apabila berada di tempat tidur, tetap di sana dan lindungi kepala dengan bantal. Pecahan kaca di lantai dapat melukai kita ketika berjalan menuju keluar rumah.
- Jangan berdiri di depan pintu, berlindunglah di bawah meja. Pintu tidak dapat melindungi dari kemungkinan sumber cedera
- Menjauh dari jendela dan dinding luar
- Tetap di dalam gedung
- Jangan gunakan lift, karena listrik bisa padam dan sistem sprinkler dapat menyela. Ini menyebabkan timbulnya risiko berbahaya lainnya
- Jika terjebak, tetap tenang.
- Coba menarik perhatian seseorang dengan mengetuk bagian struktur yang keras atau logam, ini dimaksudkan untuk memudahkan kita mendapat pertolongan menuju tempat berlindung yang aman
- Jangan terburu-buru menuju pintu keluar agar tidak berdesakan.
- Jauhi rak pajangan yang berisi benda-benda yang bisa jatuh.
- Berlindung dan ambil sesuatu untuk melindungi kepala dan wajah dari puing-puing dan kaca yang berjatuhan.
- Menjauh dari gedung, kabel listrik, lubang pembuangan, dan saluran bahan bakar dan gas.
- Pergi ke area terbuka jauh dari pepohonan, tiang telepon, dan bangunan.
- Area di dekat dinding luar sebuah bangunan adalah tempat yang paling berbahaya.
- Jendela, fasad, dan detail arsitektur sering kali menjadi bagian pertama dari bangunan yang runtuh. Usahakan untuk jauh dari zona bahaya ini.
- Jauhi persimpangan, arahkan mobil ke kiri bahu jalan untuk berhenti.
- Ikuti instruksi dari petugas berwenang dengan memperhatikan lingkungan sekitar atau melalui alat komunikasi lainnya seperti ponsel.
Baca Juga: Gempa Susulan Magnitudo 2,8 Guncang Kota Sukabumi, BMKG Sebut Tidak Berpotensi Tsunami
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR