Nakita.id – Ketika menjumpai anak kecil yang masih ngeces mungkin tampak hal biasa.
Namun, apabila sudah memasuki usia balita kebiasaan ini belum juga hilang, Moms tentu menjadi khawatir.
Kemudian, ingin mencari tahu apakah ada masalah kesehatan serius yang melatarbelakangi kondisi tersebut.
Ngeces atau terus menerus mengeluarkan air liur memang sering terjadi pada antara usia 15 dan 19 bulan.
Tetapi, hal itu dianggap tidak normal setelah usia anak 4 tahun atau setelahnya.
Untuk anak yang lebih besar, air liur yang berlebihan bisa menunjukkan kondisi yang mendasarinya.
Kondisi ini juga dikenal sebagai sialorrhe atau bisa juga dengan hipersalivasi.
Dilansir dari Web MD, biasanya terjadi pada anak-anak dengan kelainan neurologis atau anatatomi.
Sialorrhea adalah sekresi mulut yang berlebihan, atau air liur.
Anak-anak biasanya menghasilkan hingga 1,5 liter air liur per hari, tetapi anak-anak dengan hipersalivasi dapat menghasilkan hingga 5 liter.
Kondisi ini juga dapat terjadi pada anak-anak yang menghasilkan air liur dalam jumlah rata-rata tetapi tidak dapat menelan dengan baik.
Baca Juga: Penyebab Bayi Ngeces Secara Berlebihan, Ini Kata Pakar Medis!
Terdapat dua jenis sialorrhea:
Sialorrhea anterior merupakan kelebihan sekresi oral yang tumpah dari mulut ke wajah atau tenggorokan.
Ini dapat menyebabkan masalah dengan perawatan dan kebersihan kulit. Karena itu, mereka mungkin juga memiliki masalah dengan bersosialisasi.
Tumpahan air liur anterior dapat terlihat pada pakaian dan juga terutama di wajah, leher, dan dada anak.
Beberapa anak ngeces saat tidur, membuat tempat tidur dan bantal basah
Kondisi ini adalah ketika air liur tumpah ke jalan napas anak alih-alih ditelan.
Bentuk hipersalivasi ini menyebabkan iritasi paru-paru kronis, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya.
Air liur posterior mungkin tidak terlihat, tetapi anak-anak dapat tersedak, batuk, dan sering mengalami pneumonia aspirasi.
Oleh karena itu, disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter jika mengeluarkan air liur yang berlebihan.
Dr. Inas Ruhban, seorang dokter residen anak di Ascension St John Hospital, Detroit, Michigan, mengatakan, “Air liur yang berlebihan pada anak yang lebih besar dapat menjadi gejala gangguan neurologis seperti cerebral palsy, penyakit Parkinson, atau cedera otak,” dikutip dari Mom Junction.
Penyakit lain yang bisa menyebabkan ngeces berlebihan antara lain infeksi pada mulut, tenggorokan, atau paru-paru, serta gangguan metabolisme tertentu.
Baca Juga: Berbagai Penyebab Anak Cacingan yang Jarang Orangtua Sadari
Saat sakit, anak-anak dapat menghasilkan lebih banyak air liur karena peningkatan kemacetan, batuk, atau iritasi tenggorokan.
Beberapa anak autis mungkin mengalami kesulitan mengendalikan air liurnya karena kesulitan menelan atau kesulitan motorik mulut lainnya.
Air liur yang berlebihan dapat terjadi karena beberapa alasan seperti sebagai berikut.
1. Produksi air liur yang berlebihan
2. Kontrol otot yang buruk untuk menahan air liur
3. Berkurangnya fungsi sensorik dan motorik mulut. Berbagai kondisi dapat menyebabkan ngiler berlebihan, seperti:
Gangguan dan cedera sistem saraf, seperti cerebral palsy, stroke, cedera otak traumatis, dan kelainan otak bawaan. Kondisi ini dapat menyebabkan air liur karena keterampilan dan sensasi motorik mulut yang buruk.
Anak-anak dengan cerebral palsy mungkin mengeluarkan air liur karena kontrol kepala yang buruk dan kurangnya nada wajah.
4. Kelainan otot, seperti miastenia gravis, polimiositis, dan lain-lain, dapat menyebabkan fungsi motorik mulut yang buruk.
5. Keterbelakangan mental dan keterlambatan perkembangan juga dapat menyebabkan air liur yang tidak efektif.
6. Lesi atau infeksi pada mulut atau tenggorokan akibat kondisi seperti gingivostomatitis, epiglottitis, tonsilitis, dan abses tonsil.
Baca Juga: Jangan Panik! Ini Solusi Anak Alergi Susu, Salah Satunya Oralit
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR