Nakita.id – Stretch mark adalah garis-garis yang muncul saat kulit meregang dalam jangka waktu yang singkat.
Ini biasanya terlihat di sekitar pinggul, paha atau perut maupun bagian tubuh lainnya.
Meski tidak menyakitkan dan berbahaya bagi kesehatan, banyak orang ingin meminimalkan penampilannya.
Seberapa parahnya tergantung pada beberapa faktor berbeda, karena dapat disebabkan oleh perubahan berat badan yang tiba-tiba, ketidakseimbangan hormon, dan kebiasaan buruk.
Selain, ibu hamil juga sangat rentan untuk mengalami stretch mark.
Kira-kira apa ya Moms yang menyebabkan hal tersebut?
Perubahan hormonal dalam tubuh mengurangi elastin dan kolagen di kulit, pada akhirnya mempengaruhi elastisitas kulit.
Perubahan kadar hormon selama kehamilan berkontribusi pada perkembangan stretch mark.
Selama kehamilan, kelenjar adrenal menghasilkan hormon kortisol.
Saat kadar kortisol meningkat secara alami, serat elastis di kulit melemah, dan saat kulit meregang, hal itu menyebabkan stretch mark kehamilan.
Saat memasuki bulan ketiga kehamilan, kelenjar endokrin pada tubuh akan semakin banyak mengalami perubahan.
Baca Juga: 2 Mitos dan Fakta Soal Stretch Mark, Apa Bisa Hilang Menggunakan Krim Pelembap?
Pada saat ini, janin dan plasenta di dalam perut akan mengeluarkan darah dalam jumlah yang banyak.
Hormon progesteron dan estrogen sangat merangsang pembentukan molekul prekursor melanin yang meningkatkan pigmentasi kulit. Sehingga tidak jarang, ibu hamil juga mengalami flek hitam.
Selama kehamilan, penambahan berat badan seringkali tidak dapat dihindarkan.
Saat hamil, berat badan ibu akan meningkat pesat sehingga menyebabkan kulit meregang dalam waktu yang lama dan lambat laun kehilangan elastisitasnya.
Di samping beberapa faktor di atas, genetika juga berperan dalam stretch mark.
Genetika juga merupakan faktor apakah Moms mendapatkan stretch mark selama kehamilan.
Terutama jika Moms mengalami stretch mark pada usia yang lebih muda, seperti percepatan pertumbuhan yang meregangkan kulit selama masa pubertas, atau anggota keluarga memilikinya.
Kemungkinan besar Moms juga akan mendapatkan garis-garis merah, ungu, merah muda, atau coklat selama kehamilan.
Air yang diminum memberi kulit hidrasi yang diperlukan agar tetap sehat.
Ketika sel-sel kulit memiliki persediaan air yang cukup, mereka dapat berfungsi dengan baik dan memperbaiki diri dengan lebih efisien. Ini berarti kulit lebih mampu pulih dari stretch mark kehamilan.
Kelembaban adalah salah satu komponen terpenting dari rutinitas perawatan kulit yang sehat.
Ini akan membuat kulit halus dan cerah, membantu menjaga lapisan luar pelindung kulit, dan menjaga elastisitas kulit.
Sebagai bonus tambahan, ini juga membantu menyembuhkan stretch mark.
Pilihlah produk pelembab yang aman dengan menghindari kandungan retinoid, paraben, dan produk dengan Retinol, Retinol-A, atau varian lain dari senyawa ini.
Olahraga bisa menjadi metode yang menyenangkan dan efektif untuk memperbaiki stretch mark setelah kehamilan.
Termasuk latihan fisik seperti jalan kaki dan yoga, dapat memperkuat otot pinggul, paha, dan perut area yang paling sering muncul guratan kulit.
Memperkuat otot-otot tersebut membantu mengencangkan kulit yang kendur dan mengalami stretch mark serta mempercepat penyembuhan.
Putih telur mengandung banyak nutrisi bermanfaat, seperti protein, potasium, riboflavin, dan magnesium.
Nutrisi ini sangat bagus untuk kesehatan kulit dan dapat digunakan untuk menyembuhkan stretch mark kehamilan.
Cara termudah untuk mengarahkan nutrisi penyembuh ini ke kulit yang mengalami guratan kulit adalah dengan mengocok kulit putih telur.
Kemudian bersihkan kulit dengan air hangat dan pembersih yang lembut. Oleskan putih telur kocok ke kulit yang mengalami guratan. Biarkan putih telur mengering selama 15 menit, kemudian bilas dengan air hangat.
Kulit akan terasa lebih kencang dan bercahaya, dan nutrisinya akan meresap ke dalam untuk menyembuhkan stretch mark yang membandel.
Baca Juga: Perbedaan Stretch Mark Putih dan Merah, Mana yang Lebih Susah Dihilangkan?
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR