Nakita.id - Tidak bisa dipungkiri kondisi tubuh saat hamil berbeda ketika sebelum Moms mengandung.
Moms mungkin jadi lebih merasa cepat lelah setelah melakukan aktivitas saat berbadan dua.
Perubahan hormon dan fisik membuat tubuh Moms jadi tidak nyaman.
Moms merasa tidak punya tenaga ekstra melakukan ragam aktivitas, apalagi berolahraga.
Kehamilan kerap membuat para ibu malas untuk bergerak.
Sehingga banyak ibu yang lebih memilih untuk duduk, rebahan dan mengistirahatkan tubuhnya hingga beberapa jam.
Tetapi bukan berarti Moms terus menerus berdiam diri tidak melakukan hal apapun.
Meski tengah hamil, Moms dianjurkan untuk tetap bergerak aktif.
Pasalnya ibu hamil yang malas bergerak bisa menimbulkan dampak bahaya bagi Moms dan juga janin yang ada di dalam kandungan.
Berikut dampak bahaya yang ditimbulkan jika ibu hamil malas gerak yang dilansir dari berbagai sumber.
Dampak bahaya yang ditimbulkan jika ibu hamil malas bergerak yang pertama adalah penambahan berat badan yang cukup drastis.
Baca Juga: Apakah Ibu Hamil Boleh Makan Rambutan? Ini Penjelasannya
Obesitas di masa kehamilan berbahaya karena bisa memicu penyakit diabetes gestasional dan berdampak pada janin.
Tak bisa dipungkiri Moms akan mengalami kelainan pada janin, preeklampsia, bahkan keguguran.
Berat badan yang tidak terkontrol juga membuat Moms kesulitan untuk menurunkannya kembali pascapersalinan.
Padahal, hampir setiap ibu menginginkan berat badannya kembali seperti semula sebelum hamil.
Ibu hamil yang malas bergerak sangat rentan mengalami stres dan juga depresi.
Saat hamil aktivitas Moms berubah menjadi terbatas, sehingga Moms akan mengalami kecemasan dan overthinking.
Apabila dibiarkan berlarut-larut tentu berbahaya bagi kondisi kesehatan Moms sendiri dan janin.
Moms yang malas bergerak mengakibatkan gangguan tidur di malam hari.
Sehingga Moms tidak bisa mendapatkan waktu istirahat yang berkualitas.
Moms akan merasa sulit terpejam karena kondisi tubuh yang tidak rileks.
Padahal ibu hamil perlu istirahat yang cukup agar janin berkembang baik dan Moms terhindar dari kondisi yang membahayakan.
Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Naik Motor? Ikuti Tips Aman Berikut Ini Moms
Risiko mengalami hipertensi lebih tinggi saat ibu hamil malas bergerak.
Kurang bergerak selama Moms mengandung, bisa meningkatkan volume darah sebesar 45%.
Ini bisa memicu ventrikel kiri jantung membesar dan menebal sehingga kinerja jantung lebih keras.
Hipertensi saat kehamilan memicu terjadinya pelepasan plasenta dini dari dinding rahim.
Serta bisa mengakibatkan kematian ibu dan janin.
Setiap ibu pasti mengharapkan kelahirannya berjalan lancar tanpa ada suatu kendala apapun.
Persalinan yang berjalan tanpa hambatan membuat Moms tidak merasa khawatir dan proses pemulihan pascapersalinan jadi lebih cepat.
Tetapi permasalahannya apabila Moms malas bergerak, ini justru mengakibatkan persalinan kurang lancar.
Maka penting bagi Moms untuk tetap bergerak aktif selama hamil.
Ada banyak jenis olahraga yang bisa dilakukan seperti yoga, senam, berjalan santai, berenang, dan aktivitas ringan lainnya.
Agar lebih aman dan nyaman sebaiknya konsultasikan dengan dokter terkait aktivitas apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama masa kehamilan.
Baca Juga: Wajib Tahu Moms, 6 Makanan Sehat untuk Ibu Hamil Muda Agar Janin Berkembang Sehat
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR