Nakita.id - Menjelang Hari Kanker Anak Sedunia, berikut jenis kanker yang sering menyerang Si Kecil. Lengkap dengan gejalanya.
Setiap 15 Februari, diperingati Hari Kanker Anak Sedunia.
Seperti kita tahu, kanker merupakan salah satu penyakit berbahaya yang bisa mengancam nyawa.
Tahun 2023, Hari Kanker Anak Sedunia mengusung tema 'BetterSurvival' is achieveable #throughtheirhands.
Peringatan ini dilakukan agar orang tua atau masyarakat secara luas lebih peduli pada kanker anak.
Sebagai orangtua, kalian juga bisa berperan mencegah kanker anak.
Salah satunya dengan tahu gejala kanker yang sering diidap anak.
Apa saja?
Leukemia atau kanker darah adalah jenis kanker yang paling banyak dialami oleh anak-anak di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Dari semua jenis kanker yang menyerang anak, 28 persennya adalah leukemia.
Jenis leukemia yang paling banyak terjadi pada anak-anak adalah leukemia limfositik akut dan leukemia mieloid akut.
Baca Juga: Hari Kanker Anak Sedunia, Kenali Gejala Awal Kanker Mata pada Anak dan Penyebabnya
Berikut gejala leukemia pada anak:
- Sering lemas, cepat lelah, dan lebih rewel
- Kurang nafsu makan
- Berat badan anak berkurang drastis
- Mudah memar, mimisan, atau gusi sering berdarah
- Sering sakit atau terkena infeksi
- Demam berkepanjangan
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Nyeri tulang dan sendi
Kanker otak juga termasuk dalam salah satu jenis kanker yang sering menyerang anak.
Diperkirakan sekitar 25% kasus penyakit kanker pada anak merupakan kanker otak.
Baca Juga: Menjelang Hari Kanker Anak Sedunia, Peran Aktif Orangtua untuk Mencegah Risiko Kanker pada Anak
Gejala kanker otak pada anak bisa berbeda-beda, tergantung ukuran, letak, dan tingkat perkembangan sel kanker atau stadium kanker.
Beberapa gejala kanker otak yang sering terjadi pada anak meliputi sakit kepala berulang, mual dan muntah, pandangan kabur, pusing, kejang, serta kelemahan atau kelumpuhan pada anggota gerak tubuh.
Limfoma adalah nama lain dari kanker kelenjar getah bening.
Ada dua jenis linfoma, yaitu limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin.
Keduanya sama-sama sering menyerang anak, terutama anak berusia lebih dari 5 tahun.
Secara umum, limfoma ditandai dengan munculnya benjolan di beberapa bagian tubuh, seperti leher, ketiak, atau selangkangan akibat pembengkakan kelenjar getah bening.
Gejala lainnya bisa berupa demam, gatal-gatal, sesak napas, cepat lelah, batuk, berkeringat di malam hari, dan berat badan turun drastis.
Osteosarkoma adalah salah satu jenis kanker tulang pada anak yang sering terjadi, terutama di usia remaja.
Gejalanya berupa nyeri tulang saat malam hari atau saat beraktivitas.
Seiring waktu, rasa nyeri disertai dengan pembengkakan di area tulang yang terkena kanker dan terasa sakit jika disentuh, sehingga membuat anak sulit bergerak.
Osteosarkoma juga ditandai dengan rapuhnya tulang yang membuat anak rentan mengalami patah tulang tanpa sebab yang jelas saat beraktivitas.
Baca Juga: Hari Kanker Anak Sedunia, Kenali Tanda-Tanda Kanker pada Anak yang Sering Terjadi
Selain osterosarkoma, jenis kanker tulang yang cukup sering menyerang anak adalah sarkoma Ewing.
Gejala sarkoma Ewing pada anak hampir serupa dengan osteosarkoma, yaitu demam tinggi, lemas, mudah lelah, dan berat badan anak berkurang secara drastis.
Kanker nasofaring pada anak lebih umum terjadi menjelang usia remaja dan jarang terjadi pada anak di bawah usia 14 tahun.
Kanker nasofaring pada anak dapat menimbulkan gejala, seperti munculnya benjolan di leher akibat pembengkakan kelenjar getah bening, hidung tersumbat terus-menerus, sering mimisan, telinga berdengung, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan gangguan pendengaran atau tuli pada salah satu telinga.
Tumor Wilms atau nefroblastoma adalah jenis kanker ginjal yang cukup sering menyerang anak-anak usia 2–5 tahun, terutama laki-laki.
Beberapa gejala tumor Wilms adalah nyeri dan pembengkakan pada perut, demam, mual dan muntah, selera makan menurun, sesak napas, serta terdapat darah pada urine.
Dengan mengenali tanda dan gejala dari semua jenis kanker yang sering menyerang anak-anak, diharapkan kanker pada anak dapat terdeteksi sejak stadium awal, sehingga penanganan dapat segera dilakukan dan peluang sembuh anak semakin meningkat.
Itu dia jenis kanker yang bisa saja menyerang anak Moms. Beberapa gejalanya juga jelas terlihat, jadi Moms bisa berhati-hati.
Jika anak Moms mengalami salah satu gejalanya, segera ke dokter anak atau periksakan Si Kecil ke layanan kesehatan terdekat.
Dengan begitu Moms sudah melakukan langkah pencegahan sebelum kanker menyebar. Anak Moms akan sehat jika kanker diketahui sejak dini.
Jangan sampai nyawa anak Moms melayang gara-gara tidak ketahuan penyakit kankernya.
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR