Nakita.id - Mengetahui hukum tajwid Surat Ali Imran ayat 190-191 sangat penting agar tidak salah dalam membaca Al Quran.
Sebab, kesalahan dalam melafalkan ayat bisa mengubah makna dan artinya.
Karena itu, sangat penting mengetahui ilmu tajwid agar bisa membaca Al Quran sesuai dengan kaidah-kaidah makhraj dan panjang pendeknya bacaan.
Pada materi Agama Islam kelas XI, peserta didik wajib tahu tajwid surat Ali Imran Ayat 190-191 lengkap dengan penjelasan dan isi kandungan ayatnya, yang dapat kita jadikan sebagai renungan untuk meningkatkan keimanan kepada Allah SWT.
Mudah-mudahan analisis tajwid ini dapat membantu peserta didik untuk memahami jenis-jenis tajwid dalam Quran.
Tajwid menurut bahasa adalah tahsin, yang artinya memperindah. Adapun menurut istilah dan mustahaknya (orang yang membaca Al Quran) wajib menerapkan tajwid saat membaca ayat-ayat Al Quran.
Maka dapat dikatakan Ilmu Tajwid adalah pengetahuan tentang kaidah serta cara-cara membaca Al Quran dengan mengeluarkan huruf dari makhrojnya serta memberi hak dan mustahaknya.
Ada banyak hukum tajwid dalam Surat Ali Imran Ayat 190-191 di antaranya, ghunnah, mad thabi'i, qalqalah sughra, alif lam syamsiyah, alif lam qomariyah dan idzhar syafawi.
Surat Ali Imran ayat 190-191 ini menjelaskan tentang tanda-tanda kekuasaan Allah SWT bagi orang-orang yang berakal.
Dalam ayat ini, Allah SWT menganjurkan untuk mengenal keagungan, kemuliaan, dan kebesaran-Nya.
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Baca Juga: Hasil Karya Para Ulama Besar di Indonesia Serta Keteladanan Ulama yang Bisa di Contoh
Artinya : Artinya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Ali Imran Ayat 190-191).
Berikut tajwid yang ada pada surat Ali Imran ayat 190-191.
Peserta didik akan dengan mudah memahaminya karena sudah dituliskan secara tabel.
إِنَّ : Ghunnah musyaddah, karena ada huruf nun yang bertasydid. Cara membacanya masuk dengan mendengung dengan sangat.
خَلْقِ السَّمَا : al-syamsiyah, karena ada huruf ال bertemu dengan huruf sin. cara membacanya dimasukan ke huruf sin.
وَالْأَرْضِ : Al qomariah, karena ada huruf ال bertemu dengan huruf alif. Cara membacanya harus terang dan jelas.
اللَّيْلِ : Al-syamsiyah, karena ada huruf ال bertemu dengan huruf lam. cara membacanya dimasukan ke huruf lam.
لَّيْلِ : Mad layin, karena ada tanda baca fatkkhah bertemu dengan huruf ya mati. Cara membacanya sekedar lunak dan lemas.
وَالنَّهَا : Ghunnah musyaddah, karena ada huruf nun yang bertasydid. Cara membacanya masuk dengan mendengung dengan sangat. Al-syamsiyah, karena ada huruf ال bertemu dengan huruf lam. cara membacanya dimasukan ke huruf lam.
تٍ لِأُ : Idgham billaghunnah, karena ada tanwin bertemu dengan huruf ra. Cara membacanya masuk dengan tidak mendengung.
الْأَ : Al qomariah, karena ada huruf ال bertemu dengan huruf alif. Cara membacanya harus terang dan jelas.
الْأَلْبَابِ : Qalqalah kubra, karena ada huruf ba yang berada di akhir kalimat. Cara membacanya membalik membentuk huruf ba dengan lebih jelas.
اللَّهَ : Lam tafkhim, karena ada tanda baca fatkhah sebelum lafal اللَّهِ. Cara membacanya tebal.
مًا وَ : idgham bighunnah, karena ada fatkhahtain bertemu dengan huruf wawu. Cara membacanya masuk dengan mendengung.
دًا وَ : idgham bighunnah, karena ada fatkhahtain bertemu dengan huruf wawu. Cara membacanya masuk dengan mendengung.
بِهِمْ وَ : Idhar safawi, Idhar safawi, karena ada huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf wawu. Cara membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup.
السَّمَاوَاتِ : al-syamsiyah, karena ada huruf ال bertemu dengan huruf sin. cara membacanya dimasukan ke huruf sin.
وَالْأَرْضِ : Al qomariah, karena ada huruf ال bertemu dengan huruf alif. Cara membacanya harus terang dan jelas.
خَلَقْتَ : Qolqolah sughro, karena ada huruf qaf mati di dalam kalimat. Cara membacanya membalik membentuk huruf qaf.
طِلًا سُبْحَا : Ikhfa haqiqi, karena ada nun mati/tanwin bertemu dengan huruf sin. Cara membacanya samar-samar membentuk huruf sin.
سُبْحَا : Qolqolah sughro, karena ada huruf qaf mati di dalam kalimat. Cara membacanya membalik membentuk huruf qaf.
النَّارِ : Mad arid lisukun, karena ada waqaf yang sebelumnya ada huruf mad thabi’i. Cara membacanya boleh panjang 4 harakat atau lebih dan juga boleh dua harakat.
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR