Nakita.id – Masa nifas merupakan waktu bagi seorang ibu untuk memulihkan diri setelah melahirkan.
Biasanya berlangsung selama enam sampai delapan minggu usai persalinan.
Tubuh dan emosi akan mengalami banyak perubahan pada hari-hari dan minggu-minggu tersebut.
Namun, tidak perlu khawatir karena hanya berlangsung sementara. Tubuh akan kembali pulih seperti sedia kala sebelum kehamilan.
Supaya proses pemulihan berjalan dengan baik, Moms perlu mengonsumsi yang sehat untuk membantu proses pemulihan.
Misalnya, biji-bijian, sayuran, buah-buahan, susu, dan protein.
Tidak jarang, banyak ibu yang bertanya-tanya mengenai pantangan makanan selama masa nifas.
Perawatan yang tepat sangat dibutuhkan supaya Moms pulih seperti sedia kala.
Sehingga, itulah mengapa Moms mungkin kerap mendengar ada banyak pantangan atau hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama masa nifas.
Salah satunya adalah terkait dengan makanan yang dikonsumsi.
Berikut ini adalah beberapa makanan yang sebaiknya dihindari setelah melahirkan.
Baca Juga: Apakah Boleh Pasang IUD Saat Masa Nifas? Ini Penjelasannya!
Dilansir dari Parenting Firstcry, sebagai ibu baru sebaiknya menjauh makanan berminyak yang tinggi kalori.
Makanan berminyak dapat menimbun lemak di tubuh, sehingga sulit bagi Moms untuk mendapatkan kembali bentuk badan seperti semula.
Sebaliknya, pilihlah lemak sehat seperti kenari, kedelai, biji rami, minyak nabati dan biji-bijian, minyak zaitun, kacang tanah, dan kanola.
Hindari makanan yang menghasilkan gas, sendawa, dan keasaman karena akan memengaruhi bayi juga.
Hindari juga keju lunak, oat, kacang-kacangan, es krim, dan minuman bersoda.
Bayi baru lahir rentan terhadap alergi atau iritasi yang menyertai ASI.
Jika Moms menemukan Si Kecil mengalaminya, Moms mungkin harus menghentikan makanan yangdi makan belakangan ini.
Ikuti diet yang disarankan oleh dokter seperti mencakup apa yang harus di makan, kapan, dan waktu menyusui.
Ibu masa nifas juga perlu menghindari semua jenis alkohol karena dapat menimbulkan dampak yang tidak diinginkan.
Alkohol yang dikonsumsi dapat langsung masuk ke bayi melalui ASI.
Seperti yang dilansir dari Very Well Health, beberapa efek yang dapat ditimbulkan antara lain:
Baca Juga: 5 Tips Mudah Membantu Proses Pemulihan Setelah Melahirkan, Simak Perawatannya!
- Menyebabkan penurunan pasokan ASI
- Paparan alkohol berulang melalui ASI bisa berbahaya bagi kesehatan dan perkembangan anak.
Kafein dalam jumlah sedang tidak menimbulkan dampak yang serius.
Selain itu, kafein yang masuk ke dalam ASI dapat bertindak sebagai stimulan untuk bayi yang dapat menyebabkan lekas marah dan masalah tidur.
Sehingga, direkomendasikan untuk ibu hamil minum tidak lebih dari tiga cangkir kopi atau teh berkafein sehari. Selain itu, ibu menyusui juga menghindari minuman berenergi sama sekali.
Terlalu banyak kafein dapat menyebabkan penurunan suplai ASI.
Makanan olahan memiliki risikonya sendiri dalam hal pengawet dan kandungan lemak atau gula yang tinggi.
Dengan demikian, bukanlah makanan yang seimbang dikonsumsi setelah melahirkan terutama saat sedang menyusui.
Selain risiko yang ditimbulkannya pada Ibu, penelitian telah menunjukkan bahwa rasa makanan olahan masuk ke dalam ASI.
Mereka memengaruhi pola makan anak di kemudian hari karena dia mengembangkan preferensi untuk mereka.
Oleh karena itu, menjauhi makanan olahan memberi bayi awal terbaik dalam membuat pilihan yang sehat.
Baca Juga: 7 Cara Merawat Diri Saat Masa Nifas, Baik untuk Ibu dan Bayi
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR