Sebagai seorang ibu, tentu Dads akan sangat berhati-hati dalam memperhatikan asupan nutrisi bagi Si Kecil.
Tanpa Dads sadari, mungkin Si Kecil masih mengonsumsi makanan yang mengandung zat tambahan berbahaya, seperti pengawet, pewarna makanan, atau perasa buatan.
Dengan mengajarkan anak berpuasa, sistem pencernaannya akan memiliki waktu untuk beristirahat sejenak dan mendetoksifikasi.
Tidak hanya itu, puasa juga dapat menghilangkan zat beracun dalam tubuh kita melalui keringat, urine, atau feses.
Hal ini tentu akan membuat Si Kecil lebih sehat dari sebelumnya.
Selain menahan rasa lapar dan haus, puasa juga merupakan waktu yang tepat untuk mengajarkan Si Kecil untuk menjaga perilaku mereka dengan mengendalikan emosi negatif, seperti kemarahan dan kesedihan.
Sebagai contoh, Dads dapat mengingatkan Si Kecil untuk tidak cepat menangis jika ia tidak mendapatkan keinginannya, atau mengajarkan Si Kecil untuk lebih sabar dan tidak rewel ketika saudaranya mengganggu atau dalam menghadapi situasi lain.
Selain itu, mengajarkan anak berpuasa juga dapat melatihnya untuk keluar dari zona nyaman, sehingga ia dapat tumbuh menjadi individu yang mandiri.
Puasa adalah momentum khusus untuk mendorong Si Kecil menjadi individu yang berbudi luhur.
Jika memungkinkan, ajaklah Si Kecil untuk melakukan lebih banyak sholat berjamaah, sholat tarawih dan membaca Al-Qur'an di rumah dan masjid.
Meskipun begitu, Dads tidak boleh lupa untuk memastikan Si Kecil melakukan semua itu dalam perasaan yang senang, sehingga ia tidak merasa bahwa mempraktikkan ibadah adalah sesuatu yang dipaksakan.
Baca Juga: Tips Ayah Berperan Sama Mendukung Istri yang Baru Melahirkan
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR