Nakita.id - Berikut sederet cara memilih makanan praktis menurut ahli gizi.
Makanan praktis atau kemasan merupakan salah satu jenis makanan yang banyak dipilih orang.
Pasalnya, makanan praktis ini mempermudah para ibu dalam menyiapkan makan untuk keluarga.
Terutama, di bulan puasa seperti sekarang ini, dimana para ibu harus menyediakan makan sahur dan berbuka puasa.
Menyediakan makan sahur dan buka puasa memang menjadi tantangan tersendiri untuk para ibu-ibu.
Pasalnya, menyediakan makan sahur dan buka puasa tidak boleh sembarangan.
Namun, di sisi lain, sebagian ibu juga tak mau repot dalam menyediakan makanan.
Terutama, bagi para Moms yang bekerja, pastinya tidak memiliki banyak waktu untuk memasak makanan di dapur.
Alhasil, banyak sekali orang yang justru memilih makanan praktis atau kemasan.
Makanan kemasan memang banyak disukai orang. Namun, banyak sekali informasi yang beredar bahwa makanan kemasan mengandung bahaya untuk kesehatan.
Hal tersebut terjadi karena makanan praktis atau kemasan terkandung bahan pengawet.
Akan tetapi, Moms harus tahu tidak semua makanan praktis atau kemasan berbahaya untuk kesehatan, lo.
Mungkin sebagian orang ada yang gemar sekali mengonsumsi makanan praktis seperti camilan saat berbuka puasa.
Karena, tidak semua orang bisa langsung makan berat ketika berbuka puasa.
Menurut Widya Fadila M.KM, Pakar Kesehatan Masyarakat, berbuka dengan makanan kemasan tetap diperbolehkan.
Namun, tetep ada beberapa hal yang harus diperhatikan, Moms.
"Perhatikan waktu kedaluwarsa (expaired date), perhatikan kondisi kemasan, keamanan produk, ijin edar dan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), bijak melihat komposisi makanan, dan lebih bijak memilih porsi makanan. Perhatikan juga, saran penyajian pada makanan kemasan," tutur Widya dalam jumpa pers yang diadakan oleh Kata Oma Telur Gabus di kantor UNIFAM, Jakarta Barat, Kamis (30/2/2023).
Salah satu makanan kemasan dari UNIFAM yang sudah terbukti aman dan halal adalah Kata Oma Telur Gabus.
Telur gabus ini merupakan camilan khas Indonesia yang banyak disukai orang.
Kata Oma Telur Gabus mulai beredar di pasaran sejak tahun 2018.
Menurut Furiyanti, Founder Kata Oma, resep produk telur gabusnya ini sudah ada sejak tahun 1980.
Resep tersebut ia dapatkan dari ibunda tercintanya.
Baca Juga: Mam, Ini Cara Membaca Nilai Gizi Pada Makanan Kemasan Anak
"Resep ini sendiri sudah dari 1980. Awalnya, bikin untuk keluarga aja tidak kepikiran untuk bisnis. Kemudian, bagi-bagi ke teman, keluarga, akhirnya di tahun 2018 memberanikan diri untuk home industry," tutur Furiyanti dalam acara yang sama.
Kini, snack Kata Oma telur gabus sendiri memiliki 4 varian rasa, Moms.
Mulai dari balado padang, gula aren, keju cheddar, dan telur asin.
Furiyanti mengaku, melalui bisnis ini, ia bukan hanya sekadar mencari keuntungan saja.
Tetapi, juga berusaha untuk mempertahankan telur gabus sebagai camilan khas Indonesia supaya tidak punah.
"Tentu, saya pribadi suka jajanan tradisional. Jadi, kalau kita jalan-jalan banyak sekali snack lokal yang enak, tapi tidak bisa kita temukan dimanapun kecuali di kota tersebut. Oleh karena itu, kenapa telur gabus ini sebagai camilan Indonesia kita besarin jangan sampai punah," sambungnya.
Ia juga berharap produknya tersebut bisa tersebar ke mancanegara.
Supaya lebih banyak orang yang tahu mengenai snack-snack yang ada di Indonesia terutama telur gabus.
Untuk pembuatan snack kemasan tersebut, Furiyanti mengaku tidak sembarangan. Ia selalu berusaha produk yang dibuat benar-benar enak dan terjamin kualitasnya.
Jadi, jangan ragu lagi untuk memilih Kata Oma sebagai snack favorit keluarga ya, Moms.
Baca Juga: 5 Makanan yang Disangka Sehat Ini Nyatanya Sebabkan Penyakit
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR